Kakek 92 Tahun Nikahi Nenek 79 Tahun, Kisah Cintanya Berawal Dari Kayu Bakar
Mitro sedang bersantai di ruang tamu sambil mengisap rokoknya, sementara Sutinah memasak daging ayam yang dibelinya dari pasar
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Lagi-lagi, sebuah kisah cinta menjadi perbincangan di media sosial.
Sebuah pernikahan viral dan menjadi buah bibir netizen, ini dikarenakan kedua mempelai merupakan lansia.
Dilansir dari Kompas.com, pasangan yang berbahagia ini adalah Kirman Mitro Wiyono (92), warga Dusun Widoro Lor, Desa Bendung, Kecamatan Semin, Gunungkidul, Yogyakarta, dan Sutinah (79), warga Dusun Pencil, Desa Bendung, Semin.
Kirman Mitro Wiyono menikahi Sutinah pada Kamis (27/6/2019) pagi.
Baca: Astrid Tiar Emosi dengan Sikap Rey Utami dan Pablo Benua Terkait Video Ikan Asin Galih Ginanjar
Baca: ZODIAK KESEHATAN Ramalan Zodiak Kesehatan Jumat 5 Juli 2019 Leo Dinamis, Cancer Sehat, Gemini Lelah
Baca: Teror Bom Molotov di Magelang Timpa Rumah Dinas Ketua DPRD dan Satlantas, Kapolda: Cari Perhatian
Baca: Pagi Ini Jokowi Akan Tinjau Kawasan Ekonomi Khusus Bitung dan Fasilitas Pelabuhan
Di rumah sederhana milik Mitro, pasangan lansia ini nampak beraktivitas seperti biasa.
Ketika ditemui Kompas.com, Mitro sedang bersantai di ruang tamu sambil mengisap rokoknya, sementara Sutinah memasak daging ayam yang dibelinya dari pasar.
Meski usianya sudah senja, pria yang sudah tiga kali menikah ini nampak sehat dan energik, tak hanya itu, Mitro pun memiliki ingatan yang baik.
Mitro bercerita, dirinya sudah mengenal Sutinah sejak muda karena memang sering melintas di sekitar rumahnya. Tapi dahulu belum muncul perasaan apapun.
Saat muda, keduanya menikah dengan pilihan masing-masing saat itu.
Mitro menikah dua kali dengan Naruh dan Daliyem. Keduanya meninggal empat tahun lalu.
Sementara Sutinah menikah dengan Kastoyo yang meninggal dua tahun lalu.
Dari pasangan terdahulu, keduanya tidak memiliki momongan, hanya saja Sutinah mengangkat seorang anak.
Kisah Cinta Bermula dari Kayu Bakar
"Awal cinta itu beberapa waktu yang lalu, saat Sutinah membeli kayu bakar," kata pria yang berprofesi sebagai pengrajin kayu di rumahnya, Jumat (28/6/2019).
Minggu lalu, Sutinah datang ke rumah Mitro untuk meminta kayu bakar.
Baca: Live Streaming Badak Lampung FC vs Barito Putera, di Liga 1 2019, Tonton di HP Pukul 15.30 WIB
Baca: Ini Pos-pos Menteri di kabinet Jokowi yang Sebaiknya Haram Dikuasai Parpol
Baca: Periode Baru, Muka Lama: Laode M Syarif dan Marwata Siap Nyalon Capim KPK Periode 2019-2023
Sutinah menyuruh Mitro ke rumahnya lantaran anak angkat Sutinah sedang tidak berada di rumah.
Seusai salat Isya, Mitro yang mulai memiliki rasa pada Sutinah kemudian pergi ke Padukuhan Pencil tempat Sutinah tinggal.
Singkat cerita, keduanya ditanya warga terkait hubungan keduanya. Tanpa berpikir lama-lama, keduanya mantap menikah.
"Saya tidak pernah mengucapkan cinta atau sayang, nanti malah seperti anak muda," ucapnya dalam bahasa Jawa.
Berbagai persiapan dilakukan dibantu oleh tokoh masyarakat setempat.
Hingga pada akhirnya, Kamis, dilangsungkan ijab kabul di KUA Semin. Tetangga dan keluarga dari masing-masing mempelai menyaksikan prosesi pernikahan tersebut.
Dengan mas kawin uang tunai sebesar Rp 150.000, di hadapan banyak orang keduanya dinyatakan sah menjadi pasangan suami istri.
"Sekarang sudah lega karena sudah sah," ucapnya.
Tak banyak harapan dari keduanya, yang pasti mereka akan hidup bersama untuk menghabiskan sisa umur.
"Saya ingin hidup bahagia bersama sampai nanti," kata Sutinah.
Kasi Pelayanan Desa Bendung, Sukirno mengatakan, pertama kali mengetahui kisah cinta keduanya saat Mitro mendatangi rumahnya untuk membantu mengurus pernikahan.
Pada hari Sabtu (22/6/2019), keduanya mulai mengurus persiapan.
Anak Tak Setuju
Anak angkat Sutinah sempat tak setuju dengan kisah cinta sang ibu. Namun, dibantu pendekatan dari masyarakat, sang anak pun akhirnya merestui keduanya.
"Sepenuhnya masyarakat mendukung. Prosesnya cukup singkat, saya persiapkan syarat-syarat hari Selasa, ditandatangani Pak Kades, dan Kamisnya sudah sah jadi pasangan suami istri," katanya.
Saat hari pernikahan, warga pun ikut mengantarkan keduanya ke KUA.
Bahkan keduanya diberikan pakaian yang bagus, dan sempat akan dipinjamkan kursi pengantin yang dibawa mobil bak terbuka sambil diarak.
Namun, karena keduanya merasa malu maka arak-arakan diurungkan.
Ini bukan kali pertama ada warga Bendung menikah di usia lanjut. Beberapa tahun silam, menurut Sutikno, juga sempat terjadi pernikahan di usia lanjut.
"Yang dulu malah lebih tua umurnya, tetapi sekarang sudah meninggal," ucapnya. (Markus Yuwono)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Seorang Kakek 92 Tahun Nikahi Nenek 79 tahun, Saling Cinta karena Kayu Bakar"