Selasa, 14 Oktober 2025

Berita Viral

Kisah Pilu Bocah 7 Tahun ke Sekolah Kenakan Baju Lusuh dan Tanpa Sandal, Kondisinya Memprihatinkan

Kisah pilu bocah 7 tahun ke sekolah pakai baju lusuh dan sandal, kondisinya memprihatinkan.

KOMPAS.com Muhamad Syari Romdhon / Instagram @rohayatun7
Kisah pilu bocah 7 tahun ke sekolah pakai baju lusuh dan sandal, kondisinya memprihatinkan. 

Kisah pilu bocah 7 tahun ke sekolah pakai baju lusuh dan sandal, kondisinya memprihatinkan.

TRIBUNNEWS.COM - Viral di Instagram kisah pilu Jodi, bocah berusia tujuh tahun, yang datang ke sekolah mengenakan baju lusuh dan sandal.

Jodi (7), bocah asal Kuningan, Jawa Barat menjadi perbincangan warganet setelah seorang pengguna Instagram bernama @rohayatun7 membagikan kisahnya.

Pada Rabu (24/7/2019), @rohayatun7 mengunggah tiga foto dan dua video Jodi di Instagram.

Dalam foto unggahan @rohayatun7, Jodi terlihat mengenakan seragam putih merah SD.

Baca: Viral Mobil Masuk Areal Kuburan Dusun Sawahan, Sopir Tertidur Disangka Sedang Bertapa

Sementara dua video @rohayatun7 menunjukkan jalan menuju rumah Jodi dan kondisi rumah bocah tujuh tahun ini.

Tak hanya itu, @rohayatun7 juga menceritakan Jodi baru saja masuk sekolah pada Rabu lalu.

Namun, Jodi kerap datang main ke sekolah mengenakan pakaian lusuh dan tanpa alas kaki.

Saat ditawari untuk ikut sekolah, awalnya Jodi menolak.

Setelah dibujuk, Jodi pun bersedia untuk ikut sekolah.

Kepala sekolah tempat @rohayatun7 mengajar bahkan menyuruhnya membelikan Jodi seragam sekolah.

Dirangkum Tribunnews dari Kompas.com, berikut fakta-fakta Jodi, bocah 7 tahun, asal Kuningan, Jawa Barat:

1. Tinggal bersama kakek dan nenek

Jodi diketahui tinggal bersama kakek Rakun (70) dan neneknya Sati (60), serta kedua kakaknya, Dayat (18) dan Mulya (15).

Selain Dayat dan Mulya, Jodi memiliki seorang kakak lainnya bernama Ani (9).

Baca: 5 Fakta di Balik Sosok Bang Grandong, Pria Viral Pemakan Kucing Hidup

Namun, Ani saat ini tinggal bersama orang tua angkatnya.

Tinggal bersama kakek dan neneknya, Jodi sudah ditinggal sang ayah beberapa tahun lalu.

Ayah Jodi bernama Sobirin meninggal dunia karena terserang penyakit.

Sementara sang ibu, Ita, diketahui menikah lagi.

2. Kondisi rumah

Tempat tinggal Jodi berada di Dusun Pahing RT 1 RW 3, Desa Margabakti, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Rumah berukuran 3x6 meter persegi tersebut memiliki tiga ruang yang disekat menggunakan tripleks.

Bagian atap rumah terlihat banyak yang rusak.

Jika musim hujan tiba, air akan masuk dan menggenani lantai dalam rumah.

Karena tidak ada kamar mandi, mereka terbiasa buang air kecil dan air besar di kebun sekitar rumah.

Baca: Viral Tas Seharga Rp 20 Juta, Jika Buat Tiket Pesawat Bisa PP ke 5 Negara Eropa Ini

Baru-baru ini, rumah Jodi mendapat aliran listrik setelah beberapa tahun hidup gelap gulita.

3. Andalkan bantuan pemerintah

Untuk makan nasi, keluarga Jodi hanya mengandalkan bantuan pemerinath setiap bulan.

Rakun yang satu-satunya menjadi tulang punggung keluarga hanya bekerja serabutan dengan penghasilan kecil.

Lebih lanjut, Rakun menyebutkan ia dan keluarga makan seadanya.

"Selama 12 tahun di sini. Pokoknya kerja apa aja yang ada untuk makan. Jadi ga ada punya kerjaan yang matok."

"Makan pun seadanya, kalau asin ya asin (ikan asin), kalau garam ya hanya garam, kalau cabe, ya cabe, ya gitulah," tutur Rakun kepada Kompas.com di rumahnya, Senin (29/7/2019).

4. Guru di sekolah rela menjadi orang tua asuh

Rohatayun, pengguna Instagram yang mengunggah kisah Jodi, mengatakan kepala sekolah tempatnya mengajar, SDN Margabakti, mengajak dirinya berbelanja seragam untuk bocah berusia tujuh tahun ini.

"Kemudian Bu Dini mengajak saya belanja beli baju (seragam). Kami beli baju, belanja semua kebutuhan Jodi."

Baca: Viral Turis Bawa Barang dari Vila di Bali, Ini Barang Hotel yang Boleh dan Tidak Boleh Dibawa Pulang

"Pas hari Selasa, saya tungguin enggak datang-datang. Tiba-tiba rada siang dia main ke sekolah, dan saya bujuk akhirnya mau," cerita Rohayatun kepada Kompas.com di sekolah, Senin (29/7/2019).

Tak hanya memandikan, Rohayatun juga memberikan sarapan untuk Jodi.

Rohayatun mengaku sedih mendengar kisah Jodi yang menceritakan ia hanya makan lauk ikan asin.

Terlebih saat Jodi meminum susu, ia langsung menghabiskannya tanpa jeda.

"Saya suapin makan pakai ayam. Kata Jodi enak, kalau di rumah makannya pakai lauk asin (ikan asin). Saya sedih."

"Apalagi pas minum susu, enggak tahu pernah minum susu atau enggak karena minumnya langsung habis tanpa jeda. Sedih banget lihatnya, saya kasihan," ungkap Rohayatun.

Rohayatun menyebutkan ia dan guru-guru lainnya bersedia menjadi orang tua asuh bagi Jodi untuk memenuhi hak pendidikannya.

Mereka tak ingin Jodi bernasib sama seperti kakak, kedua orang tua, dan kakek neneknya yang putus sekolah.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Kompas.com/Muhamad Syahri Romdhon)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved