Sabtu, 23 Agustus 2025

Buaya Berukuran 4 Meter Ditemukan di Perbukitan Buton, Sempat Lepas dan Melawan Saat Ditangkap Warga

Seekor buaya dengan panjang 4 meter ditemukan di Desa Todanga, Kecamatan Kapuntori, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, Jumat (9/8/2019) sore.

Editor: Adi Suhendi
Defriatno Neke/Kompas.com
Warga Desa Todanga, Kecamatan Kapuntori, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, dihebohkan dengan penemuan seekor buaya dengan panjang sekitar 4 meter di daerah perbukitan belakang pemukiman warga. 

TRIBUNNEWS.COM, BUTON - Seekor buaya dengan panjang 4 meter ditemukan di Desa Todanga, Kecamatan Kapuntori, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, Jumat (9/8/2019) sore.

Sontak warga pun heboh, terlebih reptil bertubuh besar tersebut ditemukan di daerah perbukitan yang berada di belakang permukiman warga.

Warga desa kemudian berbondong-bondong datang melihat dan menangkap buaya tersebut.

“Ada salah satu orang warga mencari hulu parang, dia lihat buaya itu dan dia turun panggil warga. Kita naik sama-sama setelah dilihat ternyata buaya betul,” kata seorang warga Desa Todanga, Sudin, Sabtu (10/8/2019).

Baca: Suami Istri Asal Sidoarjo Sudah Setahun Jadi Pengecer Narkoba, Seminggu Bisa Jual 1 Kilogram Sabu

Baca: Maling di Gresik Jadi Sasaran Amuk Massa, Tak Hanya Babak Belur Sepeda Motornya Pun Dibakar Warga

Baca: Berhasil Cetak Hattrick di Laga Perdana, Raheem Sterling Sebut Timnya Tampil Sangat Brilian

Warga kemudian membawa buaya tersebut ke permukiman untuk diamankan, kemudian mengikatnya di kolam milik warga.

Namun, pada malam harinya, ikatan buaya tersebut terlepas, dan buaya tersebut menghilang.

Keesokan harinya buaya kembali ditemukan warga tak jauh dari permukiman warga.

Warga kemudian berusaha kembali membawa buaya itu.

Namun, ada perlawanan dari buaya saat hendak diikat kembali.

Buaya akhirnya berhasil diamankan warga dan dimasukkan kembali ke dalam kolam milik warga desa.

“Kita tidak pernah melihat buaya ada di perbukitan dan jauh dari sungai atau rawa. Kita bawa di sini untuk dipelihara,” ujar Sudin.

Baca: Berhasil Cetak Hattrick di Laga Perdana, Raheem Sterling Sebut Timnya Tampil Sangat Brilian

Baca: Berhasil Cetak Hattrick di Laga Perdana, Raheem Sterling Sebut Timnya Tampil Sangat Brilian

Di lokasi yang sama, Komandan Koramil Kapuntori Kapten (CHB) TNI Takdir Chasturi mengatakan, untuk sementara buaya tersebut masih diamankan di rumah warga.

“Salah satu tokoh masyarakat akan menyerahkan buaya itu ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Nanti BKSDA sendiri yang menentukan buaya itu. Nanti kita hubungi BKSDA” ucap Takdir.


Buaya terbesar di NTT

Kasus berbeda, buaya muara berukuran jumbo di Desa Soliu, Kecamatan Amfoang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditangkap.

Penangkapan berawal dari adanya keluhan warga.

Kepala BBKSDA NTT Timbul Batubara mengatakan, buaya tersebut diamankan karena sering menyerang dan memangsa ternak warga.

"Buaya muara (Crocodylus porosus) kami amankan di Desa Soliu, Kecamatan Amfoang Barat, Kabupaten Kupang,"ungkap Timbul kepada Kompas.com, saat memantau buaya di tempat penangkaran Kantor Seksi Konservasi Wilayah II, Senin (1/7/2019).

Baca: 5 Terduga Teroris Kelompok Jamaah Islamiyah Diringkus Densus 88, Berikut Peran dan Seluk Beluknya

Baca: Pelaku Judi Pemilihan Kepala Desa di Kabupaten Malang Ditangkap

Baca: Jual 4 Pemain Muda, Inter Milan Kantongi 642 Miliar Rupiah

Menurut Timbul buaya tersebut merupakan buaya yang akurannya paling besar yang pernah ditangani pihaknya.

"Hingga saat ini, buaya ini merupakan buaya yang ukuran tubuhnya paling besar yang pernah ditangani tim UPS BBKSDA NTT," ujar Timbul.

Timbul yang didampingi Kepala Seksi Konservasi Wilayah II, Wantoko, dan Kasubbag Program dan Kerjasama Kriswoyo menyebut, buaya muara itu berkelamin jantan dan berukuran panjang 4,58 meter serta lebar 80 sentimeter.

Informasi keberadaan satwa tersebut menurut Timbul, awalnya disampaikan Kepala Pos Polisi Soliu yang diterima oleh operator call center Halo BBKSDA NTT, Sabtu (29/6/2019) pukul 16.30 Wita.

Dalam laporannya, kata Timbul, masyarakat menyampaikan bahwa ukuran buaya muara besar dan menakutkan, serta menyerang dan memangsa ternak warga.

Timbul kemudin memerintahkan Tim UPS BBKSDA NTT segera menindaklanjuti dengan menuju Desa Soliu dan tiba pada pukul 24.00 Wita tengah malam.

Baca: Galih Ginanjar Tuding Fairuz A Rafiq Gonta-ganti Pasangan, Kakak Sang Artis Ungkap Faktanya

Baca: Masuki Babak Baru, Fairuz A Rafiq Didampingi Keluarga Besar Laporkan Galih Ginanjar

"Tim lalu melakukan persiapan untuk penanganan terhadap buaya muara itu. Upaya evakuasi satwa berlangsung dramatis, mengingat ukurannya yang besar,"ungkap Timbul. 
Berkat kerjasama tim UPS BBKSDA NTT dengan masyarakat sekitar, polisi dan pemerintah kecamatan, buaya itu berhasil dievakusi.

Selanjutnya buaya muara dievakuasi tim UPS ke kandang transit di kantor Seksi konservasi wilayah II di Kupang.

Tim juga melakukan perawatan terhadap buaya, karena kondisi tubuhnya mengalami luka pada bagian kepala, leher, dan mulut.

Tampak seekor buaya saat muncul di bawah Jembatan II Palu, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu.
(ilustrasi) Tampak seekor buaya saat muncul di bawah Jembatan II Palu, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu. (Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz)

Selanjutnya, buaya itu akan ditampung sementara di kandang transit, sambil menunggu adanya lembaga konservasi yang berminat menampung buaya untuk digunakan sebagai indukan pada penangkaran satwa.

"Tentu yang memenuhi ketentuan peraturan yang berlaku,"ujar Timbul.

Timbul pun bersyukur, masyarakat punya kesadaran penuh untuk melaporkan kejadian itu ke BBKSDA.

"Saya apresiasi kepada masyarakat, yang sadar bahwa ini harus dilaporkan ke ahlinya dalam hal ini satgas di BBKSDA NTT," kata Timbul.

Dia menambahkan, kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan lagi dan ke depannya, pihak BBKSDA NTT akan fasilitasi masyarakat terutama yang bermukim di antara pinggiran batas antara muara sungai dan laut, untuk bisa dilatih cara awal mengamankan buaya, sehingga jangan sampai satwa itu menjadi cacat.

"Ini memang perlu teknik khusus dari tim yang sudah dapat pendidikan untuk turun sosialisasi ke lapangan, bagaimana cara penanganannya. Tim satgas elit kita yang menangani buaya dan terus akan kita bekali untuk makin sempurna cara kerjanya,"jelas Timbul.

Dia pun mengimbau kepada masyarakat terutama yang bermukim di pesisir dan di muara sungai, agar tetap berhati-hari, karena buaya ini memang hidupnya sebagian sudah dialihfungsikan habitatnya.

Sehingga, buaya akan pergi ke tempat nyaman untuk cari makan, termasuk ternak warga.

Penulis : Kontributor Baubau, Defriatno Neke

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga Kaget Temukan Buaya 4 Meter di Perbukitan, Ini Penampakannya" 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan