Rusuh di Papua
TERKINI Papua : Isi Hati Warga hingga Tri Susanti Angkat Bicara soal Statusnya di Partai Gerindra
BERITA TERKINI Papua : Warga setempat luapkan isi hatinya hingga pengakuan Tri Susanti soal statusnya di Partai Gerindra
Penulis:
Daryono
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
BERITA TERKINI Papua : Warga setempat luapkan isi hatinya hingga pengakuan Tri Susanti soal statusnya di Partai Gerindra
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara tegas memerintahkan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian untuk menangkap pelaku ucapan rasis dalam kasus persekusi terhadap mahasiswa Papua.
“Saya juga telah memerintahkan kepada Kapolri untuk menindak secara hukum tindakan diskriminasi ras dan etnis yang rasis secara tegas. Ini tolong digarisbawahi,” ujar Presiden Jokowi seperti dilansir dari laman setpres.setneg.go.id, Kamis (22/8/2019).
Tak hanya itu, Jokowi juga berencana mengundang sejumlah tokoh Papua ke Istana.
“Baik tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, untuk datang ke Istana berbicara masalah percepatan kesejahteraan di Tanah Papua,” kata Jokowi.
Baca: Seorang Polwan Kirim Miras ke Asrama Papua di Bandung, Polda Jabar: Tidak Mewakili Polisi!
Di sisi lain, ormas Front Pembela Islam (FPI) Surabaya memberikan klarifikasi seputar aksi penggerudukan asrama mahasiswa Papua pada 16 dan 17 Agustus 2019 lalu.
Berikut rangkuman berita terkini Papua pascakerusuhan sebagaimana dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber, Jumat (23/8/2019):
1. Bertemu Menkopolhukam, Kapolri, dan Panglima TNI, Masyarakat Papua Curhat
Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderl Tito Karnavian bertemu dengan masyarakat Papua di Manokwari, Papua Barat.
Pertemuan berlangsung di Swiss-Belhotel, Manokwari, Kamis (22/8/2019).
Seorang tokoh masyarakat Manokwari meluapkan kesedihannya.

Tokoh masyarakat bernama George C Auparay ini awalnya diberi kesempatan untuk bertanya dan diskusi usai Menkopolhukam Wiranto berbicara.
George langsung meluapkan kesedihan dan emosinya mengingat tindakan penghinaan yang diterima warga Papua.
"Kami ini sudah sepakat bahwa kita semua satu bangsa, tapi mengapa kami diperlakukan begini. Kalau begini kami menyesal berada di negara model begini, dimana kami tak diakui sebagai bangsa, sebagai anak bangsa Indonesia," kata George.
Baca: Dua Kelompok Ini Disebut Tak Suka Papua Maju, Berikut Ciri-cirinya Menurut Moeldoko
Menurutnya, permintaan maaf tidaklah cukup untuk mengobati rasa sakit yang dirasakan masyarakat Papua.