Jumat, 8 Agustus 2025

Kadek Sugita Bekap Mulut Bayi yang Baru Dilahirkan Kekasihnya Hingga Tewas

Pria 19 tahun itu membekap mulut anaknya dengan menggunakan telapak tangan kanan, sekaligus mencekik leher bayi hingga tangisannya berhenti.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Bali/M Fredey Mercury
Tersangka Sugita memegarakan adegan saat hendak membuang bayinya ke rumah kosong di wilayah Banjar Lumbuan, Desa Sulahan, Susut. Bangli, Kamis (29/8/2019). Tribun Bali/M Fredey Mercury 

Proses melahirkan dibantu oleh Kadek Sugita, hingga bayi tersebut keluar dalam posisi telungkup.

Bayi yang baru lahir kemudian ditengadahkan.

Pada tangan kiri Sugita memegang punggung bayi, sedangkan tangan kanannya berusaha menjangkau handuk.

Namun tiba-tiba, sang bayi menangis.

Sontak pria 19 tahun itu membekap mulut anaknya dengan menggunakan telapak tangan kanan, sekaligus mencekik leher bayi hingga tangisannya berhenti.

Perlakuan tersebut terus dilakukan hingga dirinya berhasil menjamah handuk berwarna hijau, menjadikannya sebagai alas bayi, serta menunggu keluarnya ari-ari.

Baca: UPDATE Penemuan 4 Kerangka di Banyumas, Misem Ternyata Tahu Anak dan Cucunya Dibunuh Minah

Baca: Tangis Sesal Prada DP Bunuh Vera Oktaria, Ibunda Vera: Kau Fitnah Anakku, Kau Bunuh, Aku Tak Ikhlas!

Baca: Mulai Mei 2020 Penumpang Shinkansen Dilarang Membawa Barang dengan Panjang 250 Cm

Saat ia melepas bekapan tangannya, bayi tersebut sudah tidak menangis.

Sugita kemudian menarik tali pusar bayi menggunakan tangan kanannya, dengan maksud mengeluarkan ari-ari.

Sedangkan Juniari membekap mulutnya dengan boneka, sebab ia merasakan sakit seperti ada sesuatu yang ditarik keluar dari dalam perutnya.

Setelah ari-ari keluar, Sugita kemudian membungkus bayi bersama ari-arinya dengan handuk warna hijau menggunakan kedua tangannya.

Ia kemudian memegang punggung bayi, serta memasukannya ke dalam tas kain berwarna cokelat dan menggendong tas tersebut.

Namun lagi-lagi bayi tersebut menangis saat Sugita hendak pergi ke luar rumah.

Ia kemudian memasukkan tangan kirinya ke dalam tas, untuk kembali membekap mulut bayinya.

Dengan posisi yang sama, Sugita berpamitan pada Juniari sebelum meninggalkan rumah, Juniari dijawab ‘nah adeng-adeng’ serta dibarengi dengan lambaian tangan.

Pintu kamar kemudian ditutup dan dikunci dari luar, Sugita langsung menuju motor Honda Beat DK 4209 AAF dengan tangan kiri masih membekap mulut bayi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan