Minggu, 17 Agustus 2025

Tangisan Rindu Orangtua Korban Runtuhnya Atap SDN Gentong Pasuruan, Zubair Lemas Selalu Sebut Anak

Zubair hanya bersandar di tembok rumahnya. Zubair adalah orangtua IA adalah satu korban meninggal jatuhnya atap empat kelas di UPT SDN Gentong Pasurua

surya/galih lintartika
Zubair, orangtua IA, menangis sambil memeluk foto semasa hidup anaknya. IA menjadi korban tewas atas peristiwa ambruknya atap kelas SDN Gendtong Kota Pasuruan, Selasa (5/11/2019). 

Nurul Jadid, kakek IA, mengatakan cucunya ini adalah anak yang pintar.

IA juga tidak rewel dan sangat santun.

"Jadi wajar, orangtuanya apalagi bapaknya, sangat terpukul seperti itu. IA adalah salah satu anak kesayangannya," kata Jadid.

Ia menceritakan, tadi malam, Zubair dan anaknya baru saja mengerjakan tugas keterampilan bersama-sama.

Makanya, Zubair sangat kehilangan sekali.

"Malamnya masih bercanda dan mengerjakan tugas sekolah sama-sama. Mungkin dia kaget dan sangat terpukul sekali. Dia tidak punya firasat kalau ternyata anaknya akan tiada dengan kondisi seperti ini," ungkapnya.

Bagi Jadid, cucunya ini selalu bersemangat.

Hal yang selalu diingatnya adalah soal semangat cucunya ini.

"Kalau gagal, bangkit dan berusaha lagi. Makanya dia pintar. Dia selalu juara di kelasnya," tuturnya.

Sementara itu, IA langsung dimakamkan sore ini.

IA dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) milik Pemkot Pasuruan.

IA dimakamkan bersama korban tewas lainnya, yakni seorang guru.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Tangisan Lirih Orangtua Korban Atap SDN Gentong Pasuruan, 'Aku Kangen Anakku', .
Penulis: Galih Lintartika

Sumber: Surya
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan