Selasa, 16 September 2025

Kisah Jujun Junaedi, Perakit Helikopter dari Sukabumi Bermodal Referensi dari Google dan YouTube

Pria yang juga bekerja sebagai buruh bengkel hidrolik khusus toko selang di kawasan Sukabumi ini mengaku hanya lulusan STM.

Editor: Sanusi
Tribunnews/Irwan Rismawan
Warga melihat helikopter rakitan karya warga Sukabumi, Jujun Junaedi (45) di kediaman Jujun Junaedi di Kampung Cibubuay, Darmareja, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (20/11/2019). Helikopter rakitan yang dinamai Gardes JN77 itu bermesin genset dan hanya menghabiskan dana Rp 30 juta. Tribunnews/Irwan Rismawan 

"Mudah-mudahan walaupun latarbelakang pendidikan saya hanya STM, tapi ditunjang yang lainnya (referensi dari internet) mudah-mudahan ini (helikopter) menjadi satu barang yang benar-benar bisa dipakai atau berteknologi begitu," tambahnya.

Habiskan Dana Rp 30 Juta

Helikopter rakitan milik Jujun Junaedi (42), warga Dusun Cibubuay, Sukabumi, terpampang di halaman rumahnya pada Rabu (20/11/2019) siang.

Helikopter tersebut viral saat Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) berkunjung, Selasa (19/11/2019).

Saat Tribunnews menyambangi kediaman Jujun, helikopter tersebut tampak tengah dilihat oleh sejumlah warga. Tribunnews pun sempat melihat dari dekat pesawat yang pengerjaannya belum selesai total itu.

Helikopter rakitan karya warga Sukabumi, Jujun Junaedi (45) di kediaman Jujun Junaedi di Kampung Cibubuay, Darmareja, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (20/11/2019). Helikopter rakitan yang dinamai Gardes JN77 itu bermesin genset dan hanya menghabiskan dana Rp 30 juta. Tribunnews/Irwan Rismawan
Helikopter rakitan karya warga Sukabumi, Jujun Junaedi (45) di kediaman Jujun Junaedi di Kampung Cibubuay, Darmareja, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (20/11/2019). Helikopter rakitan yang dinamai Gardes JN77 itu bermesin genset dan hanya menghabiskan dana Rp 30 juta. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Helikopter milik Jujun didesain menggunakan komponen yang dibelinya secara bertahap. Istrinya, Yeti, mengatakan apa yang suaminya geluti ini sudab berlangsung selama satu tahun.

"Biayanya sampai segini sudah mau Rp 30 juta. Tapi saya nggak tahu persis, yang tahu pak Jujun," ujar Yeti (37), istri Jujun, ketika diwawancarai Tribunnews.com di kediamannya, Kampung Cibubuay, Kabupaten Sukabumi, Rabu (20/11/2019).

Helikopter milik Jujun masih berbentuk rangka, berwarna perak di hampir setiap bodinya, dengan varian hitam dan merah di kaki-kaki dan ekor helikopter.

Di bagian tengah dekat ekor, ditempatkan mesin genset dua silinder berkekuatan 700 cc.

Beralih ke bagian depan. Kursi pilot helikopter milik Jujun berwarna merah muda, dengan gambar kartun di tengah-tengahnya.

Sementara itu, di baling-baling ekor helikopter terdapat tulisan GG-77 dan dekat baling-baling utama tertera GARDES JN 77 GM.

Yeti mengatakan ada makna dari singkatan di helikopter tersebut.

"Itu singkatannya Garuda Desa Jujun Junaedi, sama tahun lahir beliau, dan GM adalah Gemar Motekar," kata Yeti.

Seperti diketahui, Jujun merupakan pria lulusan STM yang membuat helikopter di halaman rumahnya, di Kampung Cibubuay, RT 3 RW 1, Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Dibantu Anak

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan