Senin, 8 September 2025

Hari Ini 8 Tahun Lalu: Jembatan Kukar Runtuh Hingga Menewaskan Puluhan Korban

Jembatan Kukar, dengan konstruksi mirip Golden Gate di San Fransisco, ambruk dalam hitungan detik ke Sungai Mahakam.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Kaltim
Tepat hari ini, delapan tahun lalu, 26 November 2011, tragedi bencana konstruksi terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara atau Kukar, Provinsi Kalimantan Timur. 

Tidak hanya itu, Tim Labfor juga turut menyertakan 4 sampel material jembatan yang diduga menjadi penyebab ambruknya jembatan tersebut.

"Hari ini bukti-bukti tersebut sudah dikirim ke Mabes Polri untuk diteliti lebih lanjut," ungkap Kasubag Humas Polres Kukar, I Nyoman Subrata.

Tim SAR berhasil mengangkat satu mobil dari reruntuhan Jembatan Kutai Kartanegara (Kukar), Minggu (4/12/2011).
Tim SAR berhasil mengangkat satu mobil dari reruntuhan Jembatan Kutai Kartanegara (Kukar), Minggu (4/12/2011). (Tribun Kaltim/Doan Pardede)

Nyoman mengaku hingga kini kepolisian masih terus menyelidiki penyebab runtuhnya jembatan.

Namun demikian, Polres belum menetapkan satupun tersangka yang bertanggung jawab atas kejadian naas tersebut.

"Belum ada tersangka, masih menghimpun keterangan saksi, serta mengumpulkan bukti-bukti," tandas Nyoman saat itu.

Seiring waktu, tersangka atas runtuhnya menara jembatan Kukar tersebut mulai diketahui.

Pihak Mabes Polri mengatakan sudah mengirimkan berkas tiga orang tersangka ke Kejaksaan Agung.

Baca: Jokowi Resmi Umumkan Ibu Kota Baru Indonesia di Kalimantan Timur, Ini Besaran Dana dan Sumbernya

Baca: Jasad Pria Mengambang di Sungai Mahakam, Ada Uang Rp 500 di Saku Celananya

Berkas itu terkait penyelidikan dugaan kelalaian dalam perawatan jembatan Kukar.

"Penyelidikan kita masih berjalan, kalau masalah kecelakaann sudah tersangka ada tiga sudah ditetapkan dan proses pengiriman berkas saksi-saksi sudah dan hasilnya mungkin segera," ujar Kabareskrim Komjen Pol Sutarman di Gedung DPR, Kamis (16/2/2012).

Sutarman berjanji apabila dalam penyidikan pihaknya menemukan indikasi dugaan korupsi, maka Polri akan menyampaikannya kepada publik. Namun saat ini penyidik masih terus bekerja untuk menyelidiki dugaan tersebut.

"Kita masih mempelajari seluruh kontrak-kontrak sekaligus kita minta dari BPKP untuk menghitung apakah ada kerugian dari kontrak pembangunan jembatan tersebut. Ini baru penyelidikan belum pada penyidik," jelasnya.

Lima penyelam Dislambair koarmatim Surabaya (masih mengenakan seragam loreng TNI) memasuki perahu untuk selanjutnya melakukan observasi di lokasi evakuasi runtuhnya Jembatan Kutai Kertanegara, Minggu (4/12/2011). Para penyelam dipimpin Kadislambair Koarmatim (Komando Armada Timur) Suarabaya, Kolonel Laut (T) Birawa Budijuwana.
Lima penyelam Dislambair koarmatim Surabaya (masih mengenakan seragam loreng TNI) memasuki perahu untuk selanjutnya melakukan observasi di lokasi evakuasi runtuhnya Jembatan Kutai Kertanegara, Minggu (4/12/2011). Para penyelam dipimpin Kadislambair Koarmatim (Komando Armada Timur) Suarabaya, Kolonel Laut (T) Birawa Budijuwana. (/Tribun Kaltim/Doan Pardede)

Sutarman menegaskan pihaknya kini terus melakukan penyidikan tidak hanya pada dugaan kelalaian saja.

Tetapi Polri juga akan mendalami indikasi dugaan korupsi dalam pembuatan jembatan itu.

Pasalnya runtuhnya jembatan itu diduga akibat adanya beberapa pengurangan bahan-bahan dalam pembangunannya.

"Jadi karena roboh ada indikasi itu (korupsi) coba kalau tidak rubuh, kalau kita mengikuti keterangan kemaren robohnya karena checking dinaikin 5 cm, diturunin 10 cm jadi dari akibat itu runtuh, kalau itu penyebabnya ya perawatan, tapi kita kan berpikir apakah ada indikasi-indikasi lain, ada atau tidak baru nanti ada dalam penyelidikan," ujarnya.

Baca: Misteri Hilangnya Elisabeth, Saudara Dititipi Pesan Kalau Mau Cari Di Pinggir Sungai Mahakam

Baca: Sepekan Berlalu, Dua Pekerja Tambang yang Tertimbun Longsor di Makroman Belum Ditemukan

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan