5 Fakta Isu Daging Bangkai Sapi Dijual di Tulungagung, Diduga Diracun dan Bahayanya jika Dikonsumsi
Berikut ini 5 fakta daging bangkai sapi dijual di Tulungagung, diduga diracun hingga bahayanya jika dikonsumsi manusia
Penulis:
Bunga Pradipta Pertiwi
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
Dari ciri-cirinya sapi itu memang mati karena racun.
Sebelumnya sapi dalam kondisi sehat, tiba-tiba melenguh sangat keras, kemudian ambruk, berdiri lagi, ambruk lagi kemudian mati.
"Ada yang mulutnya berbusa atau lidahnya keluar.
Ciri-ciri itu biasanya karena racun," ucap Sutikno.
Ciri-ciri ini berbeda dengan sapi yang sakit, biasanya perutnya dalam kondisi melembung berisi udara.
Atau kasus kematian yang paling banyak ditemui warga, yaitu broyongen (prolapsus uteri).
4. Tanggapan Disnakkeswan

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Tulungagung, melalui Kabid Kesehatan Hewan, Mulyanto mengaku baru mendengar kabar sapi-sapi warga Nyawangan yang mati mendadak.
Karena itu Dinasnakkeswan baru mengirim tim ke Desa Nyawangan hari ini, Selasa (3/12/2019).
“Kami mengirim petugas hari ini untuk melakukan investigasi,” ucap Mulyanto.
Petugas yang dikirim akan melakukan survei kapan kejadian kematian sapi-sapi ini, dan untuk mencari barang bukti.
Jika bangkai sapi itu dikubur, maka akan dilakukan autopsi untuk memastikan penyebabnya.
Namun jika sapi yang mati itu sudah dijual, maka akan ditelusuri pihak yang membelinya.
“Saya masih belum bisa bicara banyak, karena masih belum pegang data,” sambung Mulyanto dikutip dari laman yang sama.
https://surabaya.tribunnews.com/2019/12/03/efek-viral-bangkai-sapi-dijual-dinas-peternakan-tulungagung-turun-tangan-dan-warga-keliling-kampung?page=all