Rabu, 3 September 2025

Reaktivasi Jalur KA di Jabar, Jalur Cibatu-Garut Nyaris Selesai, Januari Siap Uji Coba

Dirut PT KAI Edi Sukmoro mengatakan proses reaktivasi empat jalur kereta api di Jawa Barat terus berlanjut.

Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM/RIA A
Direktur Utama KAI Edi Sukmoro 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Abdussalam

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Dirut PT KAI Edi Sukmoro mengatakan proses reaktivasi empat jalur kereta api di Jawa Barat terus berlanjut. Reaktivasi yang paling awal tuntas adalah jalur Cibatu-Garut.

"Cibatu-Garut akan diujicoba Januari 2020, sekaligus sertifikasi. Jadi nanti orang Garut bisa ke Bandung atau Jakarta langsung naik kereta api," kata Edi di Kantor Dinas Perhubungan Jabar, Senin (9/12/2019).

Mengenai jalur lainnya, yakni Banjar-Pangandaran-Cijulang, pihaknya baru melakukan pemetaan atau mapping sampai 50 persennya antara Banjar-Pangandaran.

"Mapping rute Banjar-Pangandaran sudah 50 persen, mengenai kepemilikan lahan dan segala macam. Lahan memang milik PT KAI tapi sudah banyak dibangun apa," katanya.

Mapping rute kereta Rancaekek-Tanjungsari, katanya, sudah mencapai 100 persen dan hasilnya sudah diterima Kementerian Perhubungan. Sedangkan rute Bandung-Ciwidey baru menjalani mapping 50 persen.

Dari Stasiun Masjid Al Jabbar ke Stasiun Tegalluar akan Dibangun Rel Layang

Jalur kereta baru Stasiun Bandung-Stasiun Tegalluar dipastikan akan dibangun berupa gabungan antara penggunaan rel double track yang sudah beroperasi, tambahan rel pada single track, dan pembangunan rel layang atau sistem elevated.

Hal tersebut dibahas dalam rapat koordinasi pembangunan jalur rel kereta yang menghubungkan Stasiun Bandung di Kebonkawung dan Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung, di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Senin (9/12/2019).

Jalur ini akan menggunakan rel yang sudah beroperasi dari Stasiun Bandung ke Stasiun Laswi sepanjang 5 kilometer, yakni rel double track.

Dilanjutkan dengan Stasiun Laswi ke Stasiun Masjid Al Jabbar sepanjang 7 kilometer dan masih merupakan single track.

Stasiun Masjid Al Jabbar sendiri baru akan dibangun sebagai akses utama ke Masjid Al Jabbar dan Gelora Bandung Lautan Api.

Karena rel keretanya masih single track, akan dibuat menjadi double track. Stasiun baru ini akan dibangun dengan desain futuristik Ridwan Kamil.

Sedangkan dari Stasiun Masjid Al Jabbar ke Tegalluar belum memiliki rel. Rencananya, akan dibangun rel double track langsung dengan cara elevated, atau rel layang.

Waktu tempuh Stasiun Bandung-Tegalluar menggunakan kereta rel diesel ini sekitar 20 menit.

"Intinya update, sudah diputuskan akan dibangun stasiun kereta api baru di depan Masjid Al Jabbar, yang desainnya disesuaikan. Nanti kawasan itu jadi kawasan wisata religi, kawasan olahraganya di GBLA, dan koneksi dengan Tegalluar sebagai ujung dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung," kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil seusai pertemuan tersebut.

Sehingga, katanya warga yang mau ke Jakarta rutenya ke Kebonkawung dulu, naik kereta menggunakan yang eksisting jalur kereta api ke Tegalluar, baru 40 menit ke Jakarta sesuai jadwal.

Proses yang dikerjakan dalam rapat tersebut, katanya, juga adalah pengkoordinasian administrasi di Pemerintah Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.

Setelah masalah administrasi selesai, surat-surat yang sudah lengkap tersebut akan dibawa ke kementerian untuk bisa memulai pembebasan lahan dan pembangunannya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan