Irian Tak Sanggup Menolong Rekannya yang Diserang Harimau Hingga Akhirnya Korban Meninggal
Irian lantas mendekati korban bermaksud hendak menolong korban namun harimau kembali mendekati korban.
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Mustadi bin Maspur (52), warga Desa Pajar Bulan, Kecamatan Semendo Darat, Kabupaten Muara Enim tewas diterkam harimau.
Peristiwa mengerikan tersebut terjadi Kamis (12/12/2019) kemarin.
Saksi yang melihat Irian Bin Basti (32) warga Desa Pajar Bulan, Kecamatan Semende Sarat ulu dan Susanti (28) warga Desa Pajar Bulan Kecamatan Semende Darat Ulu, sekira jam 17.30 WIB.
Saat saksi bersama korban selesai menggiling kopi kemudian saksi membongkar mesin kopi dan korban mengambil pikat burung dan pada saat itu saksi melihat ada harimau.
Dia langsung berteriak "ada harimau".
Kemudian harimau tersebut langsung menerkam korban.
Kemudian Irian, langsung berlari ke pondok dan membuat suara gaduh dengan memukul seng yang ada di pondok sehingga harimau tersebut meninggalkan korban.
Irian lantas mendekati korban bermaksud hendak menolong korban namun harimau kembali mendekati korban.
Hal ini membuat Irian kembali meninggalkan korban dan menyelamatkan diri berlari ke pondok dan tidak berani mendekati korban.
"Akibat diterkam harimau tersebut korban meninggal dunia. Adapun luka-luka pada korban yaitu luka robek tidak beraturan di leher. Dada sebelah kiri terbuka dengan tulang rusuk hilang, sepertiga kaki kanan hilang, otot betis kaki kiri hilang dan kaki hilang," terang Kapolres Lahat, AKBP Ferry Harahap SIK melalui Kapolsek Kota Agung, AKP Fredi Rajaguguk.
Baca: Qodri, Penyebar Berita Hoaks Hati-hati Harimau La Nyampai Lahat Akhirnya Diamankan Polisi
Baca: Cerita Nupis Cs Terkurung 18 Jam di Pondok Usai Disatroni Harimau Sebelum Akhirnya Dievakuasi Polisi
Tinggal Tengkorak
Sebelumnya Kejadian Harimau menerkam seorang warga bernama Yudiansyah (40) warga Desa Karang Dalam, Kecamatan Pulau Pinang, Kabupaten Lahat tewas diterkam harimau Pagaralam.
Korban ditemukan tewas di kawasan Talang Tani Desa Tebat Benawa, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Kamis (5/12/2019) sekitar pukul 10.00 WIB.
Korban pertama kali ditemukan oleh kerabatnya yaitu Indrawansyah (27) saat sedang mencari keberadaan korban.
Menurut keterangan saksi, korban pergi ke kebun pada hari Senin tanggal 2 Desember 2019 pukul 08.00 WIB untuk mengambil kopi.

Namun korban tidak langsung pulang pada hari itu dan keluarga mengira korban menginap di kebun karena masih terdapat bekal di pondok kebun tersebut.
"Korban ini rencaannya tidak menginap karena saat berangkat ke kebun mertua korban sedang sakit," ujarnya.
Namun pada hari rabu tanggal 4 Desember 2019 sekitar pukul 18.00 WIB pada saat mertua korban meninggal, keluarga menghubungi korban namun korban tidak dapat dihubungi.
"Kami menghubungi korban untuk memberitahu bahwa mertuanya meninggal. Namun korban tidak bisa dihubungi," katanya.
Baca: Marta Selamat Setelah Naik Pohon Saat Dikejar Harimau Meski Pahanya Kena Terkam
Baca: Yudiansyah Tewas Dilahap Harimau Saat Mertua Meninggal, Dicabik Tinggal Tulang dan Sedikit Daging
Karena tidak bisa dihubungi Kamis (5/12/2019), keluarga korban langsung menyusul kelokasi perkebunan untuk mencari korban.
Namun korban ditemukan berjarak sekitar 10 meter dari pondok sudah meninggal.
"Saat kami temukan kondisi yang sudah membusuk hanya tinggal tengkorak dan hanya daging bagian kaki yang masih tersisa," ungkapnya.

Bahkan saksi masih melihat hewan buas Harimau Sumatera di sekitar lokasi penemuan mayat korban.
Melihat hal ini keluarga meminta bantuan pihak kepolisian untuk membantu evakuasi mayat korban.
Dalam Video yang diunggah ke akun Facebook atas nama Nandes Tebe, Kamis (5/12/2019), terlihat seorang yang berseragam polisi diduga merupakan Kapolsek Dempo Selatan, Zaldi memberikan klarifikasi.
Dia menyampaikan kabar duka seorang warga lagi telah menjadi korban harimau yang menerkam warga Tebat Benawa.
Baca: Jejak Kaki Harimau Ditemukan 100 Meter dari Perkebunan, Warga Pagaralam Takut ke Luar Rumah
Baca: Jejak Kaki Nenek Gunung Dempo Dekati Permukiman, Warga Ketakutan
Dalam video tersebut, Kapolsek mengajak warga untuk menyiapkan diri sebelum bersama-sama mendatangi lokasi korban.
Sebab perjalanan tersebut dinilai berisiko karena harimau disebut masih berada di sekitar jasad korban.
Pihak kepolisian dan tentara pun akan mengawal warga yang ikut dalam proses evakuasi korban dengan perlengkapan senjata panjang.
Dalam kesempatan itu juga, Kapolsek Dempo Selatan meminta agar nantinya warga tidak memisahkan diri dari rombongan.
"Assalamu'alaikum wr, wb, pertama saya mengucapkan Innalillahi Wa Innailahi roji'un atas meninggalnya kerabat kita, warga kita di daerah perkebunan tebat benawa.
kami dari kecamatan dan polsek turut berduka, itu sebelumnya sebelum kita berangkat saya minta tolong kepada warga yang ikut berangkat ke atas, jangan terpisah dari rombongan,
jangan terpisah dari rombongan, kita kan rame nih, minimal satu rombongan itu sepuluh orang,
karena diduga harimau itu masih di sekitaran korban,
Baca: BKSDA Menduga Kuswanto Tewas Diterkam Macan Dahan Bukan Harimau
Baca: BREAKING NEWS: Kuswanto Dikabarkan Tewas Diterkam Harimau
jadi informasi yang didapat masih di sekitaran korban, masih menunggui korban itu,
jadi sebelum berangkat, dalam satu rombongan harus ada anggota polisi atau tentara yang menggunakan senjata panjang.
jadi itu yang perlu saya sampaikan, sebelum berangkat mari kita berdoa semoga Allah SWT melindungi kita dari kegiatan kita hari ini,
semoga kita diberi keselamatan sampai mengevakuasi korban sampai ke sini, paham"
Sebelum berangkat dalam satu rombongan baik anggota polisi dan tentara yang memakai senjata panjang, sementara senjata masih di perjalanan ada baiknya kita berdoa."
Antisipasti Warga yang ke Kebun
Polres Pagaralam menyisir keberadaan petani yang masih berada di kebun, sebagai antisipasi agar tidak ada warga yang dimakan harimau.
"Usai mengevakuasi korban, kami bersama warga dan TNI langsung menyisir lokasi untuk mencari apakah masih ada petani yang bermalam dikawasan tersebut," kata Kapolsek Dempo Selatan Iptu Zaldi.
Dari hasil penyisiran tim berhasil mendapati petani yang masih bermalam di kawasan tersebut.

Melihat hal ini tim langsung mengevakuasi petani untuk diminta meninggalkan kebun agar tidak terjadi hal serupa.
Pihak kecamatan juga langsung memberikan imbauan kepada seluruh masyarakat Desa Tebat Benawa untuk sementara waktu tidak ke kebun dulu.
"Larangan ini sampai ada info langsung yang menyatakan kondisi sudah aman dari ancaman harimau tersebut," ujar Camat Dempo Selatan Dra Suteri Duadji.
Diketahui, Kamis (5/12/2019) sekitar pukul 10.00 WIB seorang petani tewas dimakan harimau.

Korban yaitu Yudiansyah (40) warga Desa Karang Dalam, Kecamatan Pulau Pinang, Kabupaten Lahat.
Korban ditemukan tewas di kawasan Talang Tani Desa Tebat Benawa, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam.
Yudi ditemukan berjarak sekitar 10 meter dari pondok miliknya.
Saat tubuh Yudi ditemukan, saksi juga melihat Harimau Sumatera masih berada di dekat jasad korban.
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Breaking News : Warga Desa Pajar Bulan Muaraenim Tewas Diterkam Harimau, Kondisinya Mengenaskan