Main Sunat-sunatan, Alat Kelamin Bocah PAUD di Solo Terluka, Gunting Prakarya Dipakai Mainan
Bocah PAUD di Solo main sunat-sunatan bareng temannya. Gunting yang sudah disimpan dipakai untuk mainan hingga lukai kelamin korban
Penulis:
Muhammad Renald Shiftanto
Editor:
Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Nasib malang menimpa bocah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.
Alat kelaminnya terluka saat main sunat-sunatan bersama temannya pakai gunting untuk prakarya bersama temannya, Kamis (11/9/2025) lalu.
Kedua bocah PAUD ini sama-sama belajar di Taman Kanak-kanak (TK) Aisyiyah 10 Sangkrah, Solo.
Akibat kejadian ini, alat kelamin seorang bocah terluka.
Sangkrah sendiri merupakan daerah yang berada di pusat Kota Solo, yang lokasinya berada di timur Benteng Vastenburg
Jarak antara Aisyiyah 10 Sangkrah dan Balai Kota Surakarta sendiri hanya 1,5 kilometer.
Dwi Ariyatno selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo mengatakan, tak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa ini.
Dugaannya, peristiwa ini terjadi karena anak-anak tersebut hanya berniat bermain seolah sedang melakukan sunat atau khitan.
"Ini teman sekelas. Tidak dalam bentuk kekerasan. Kemungkinan mereka mendapatkan informasi tentang praktik khitan."
"Mungkin itu sebabnya yang diarahkan ke alat kelamin. Jadi menggunakan gunting seakan-akan berpraktik khitan. Itu persepsi anak-anak," kata Dwi, Senin (15/9/2025).
Mengutip TribunSolo.com, Dwi menuturkan kedua bocah tersebut masih belum memahami bahwa khitan adalah sebuah tindakan berbahaya.
Ia menduga, informasi terkait khitan yang diterima oleh anak-anak tersebut tidak utuh, sehingga menganggap khitan tidak berbahaya.
Baca juga: Dianggap Membahayakan Kesehatan WHO Minta Praktik Sunat Perempuan Dihentikan
"Informasi yang diterima anak terkait khitan tidak utuh. Mereka tidak tahu konsep bahwa hal itu berbahaya dan tidak boleh dilakukan sembarangan."
"Anak seusia itu memang belum waktunya mengenal hal-hal seperti itu," jelasnya.
Kedua Orang Tua Sepakat Damai
Dwi menuturkan, kasus ini sempat dilaporkan oleh orang tua korban melalui akun Wakil Wali Kota Solo, Astrid Widayanti.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.