Minggu, 21 September 2025

Seorang Ayah di Tangerang Tusuk Anaknya hingga Tewas karena Rewel, Psikolog Beri Tanggapan

Seorang ayah di Tangerang tega menusuk anaknya yang masih berusia 5 tahun lantaran rewel. Psikolog pun memberikan tanggapannya atas kejadian tersebut.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
TribunJakarta/Ega Alfreda/Dokumentasi polisi
Lokasi kejadian balita meninggal ditikam di kawasan Neglasari, Kota Tangerang, Senin (16/12/2019). 

TRIBUNNEWS.COM - Kembali terjadi, kasus pembunuhan yang dilakukan orangtua terhadap anaknya.

Seorang ayah di Tangerang mengaku membunuh anaknya yang masih berusia lima tahun.

Pria bernama Ardiansyah (30) itu membunuh anaknya, AC (5), di kontrakan tempat mereka tinggal, Senin (16/12/2019).

Dilansir dari TribunJakarta.com, bocah lima tahun itu mendapat luka tusuk di leher dan perut.

Setelah mengetahui anaknya meninggal, menurut keterangan Kapolsek Neglasari, Kompol Manurung, pelaku mencoba mengakhiri hidupnya.

"Pelaku berusaha untuk membunuh dirinya dengan cara menggorok lehernya sendiri dan menusuk perutnya sendiri dengan menggunakan sebilah pisau," terang Menurung.

Hingga saat ini, kepolisian belum bisa memeriksa pelaku lebih dalam lantaran alasan kesehatan.

"Pelaku belum bisa dimintai keterangan karena kondisinya sekarat," jelas Manurung.

"Sekarang (pelaku) ada di RSUD Kota Tangerang," sambungnya.

Saat dihubungi Tribunnews.com, Psikolog Yayasan Praktek Psikolog Indonesia, Adib Setiawan, S. Psi., M. Psi menyebut kasus ini merupakan fenomena yang menunjukkan bahwa masyarakat sedang dalam kondisi psikologis yang sakit.

"Yang jelas, ini adalah fenomena bahwa masyarakat kita dalam kondisi psikologis yang sakit," kata Adib, Selasa (17/12/2019).

Menurut psikolog dari praktekpsikolog.com ini, kasus tersebut hanyalah sample dari banyak kasus serupa lainnya.

Adib menegaskan, bila tidak dilakukan intervensi yang baik pada masyarakat maka kasus ini memungkinkan untuk terus terulang.

"Kalau sample ini tidak ditangani dengan baik, masyarakat tidak ada intervensi-intervensi yang baik, tentunya fenomena seperti ini akan terus muncul," tegasnya.

Pasalnya, Adib menuturkan, banyak masyarakat yang mulai menganggap hidupnya sebagai beban.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan