Kecelakaan Maut di Pagaralam
Budi Karya Sumadi Ikut Prihatin Bus Terjun ke Jurang Pagar Alam, Menhub Akan Lakukan Investigasi
Budi Karya Sumadi sampaikan bela sungkawa atas peristiwa kecelakaan bus Sriwijaya rute Bengkulu-Palembang yang masuk jurang.
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menyampaikan bela sungkawa atas peristiwa kecelakaan bus Sriwijaya rute Bengkulu-Palembang yang masuk jurang.
Menhub merasa ikut prihatin atas kecelakaan yang menewaskan 25 orang itu.
Budi Karya pun mengimbau untuk tetap memperhatikan keamanan dalam berkendara.
"Saya prihatin tentang kejadian itu, dan turut berbela sungkawa atas kejadian itu," ujar Budi Karya Sumadi, dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa (24/12/2019).
"Inilah pentingnya yang namanya safety, kalau safety kita abaikan, begitu yang terjadi," jelasnya.
Budi Karya mengatakan, Kementerian Perhubungan bersama pihak kepolisian akan mencari tahu penyebab dari kecelakaan bus Sriwijaya ini.
"Kami bersama kepolisian akan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi," kata dia.
"Apakah ini merupakan kesalahan manusia, atau yang lain," lanjut Budi.
Budi mengatakan, kecelakaan ini menjadi perhatian dan pelajaran bagi seluruh masyarakat untuk tetap hati-hati.
"Tapi ini justru menjadi perhatian kepada seluruh masyarakat, khususnya operator dan pengemudi untuk berhati-hati," ungkapnya.
"Karena pada masa sekarang ini, ada yang pengen penumpangnya banyak, waktunya cepat," imbuh Budi.
Sekali lagi ia menekankan, untuk tetap memperhatikan keamanan, satu di antaranya dengan memperhatikan kondisi bus yang akan digunakan.
"Tetapi semua itu tidak konten dengan savety, sebelum saya mengevaluasi bus ini seperti apa, gunakan bus-bus yang sudah layak jalan," ujar Budi.
Selain itu, Budi Karya juga meminta para sopir diperiksa kesehatannya sebelum melakukan perjalanan.
"Saya minta di terminal-terminal, sopirnya itu diperiksa," lanjut Budi Karya Sumadi.
Sebelumnya, Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Palembang, Benteng Telau mengatakan, sebanyak 25 orang penumpang bus tersebut dinyatakan tewas dalam kecelakaan tunggal yang berlangsung di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Selasa (24/12/2019).
Sementara penumpang lainnya berjumlah 14 orang dinyatakan selamat, dan mengalami luka-luka.
"Jadi yang selamat dan luka-luka totalnya 14 orang. Yang meninggal 25 orang. Total penumpang keseluruhan 39 orang," kata Benteng, dikutip dari Kompas.com.
Benteng mengatakan, proses evakuasi agak sulit dilakukan karena kondisi medan yang curam.
"Aliran sungai Lematang yang deras juga menyebabkan proses evakuasi sulit sehingga harus dibantu tali. Info yang kita terima dari rekan di lapangan, kedalaman jurang dari lokasi jalan sedalam 75 meter," ujar Benteng.
Sebelumnya, Kapolres Pagaralam AKBP Dolly Gumara mengatakan, bus dengan pelat nomor BD 6031AU tersebut berangkat dari Bengkulu dengan membawa sebanyak 27 penumpang.
Namun, di tengah jalan, sang sopir bus yang diketahui bernama Fery itu diduga mengangkut penumpang lain ketika dalam perjalanan menuju ke Palembang.
Penumpang tambahan yang naik di tengah jalan itu, Dolly menyebutnya sebagai penumpang gelap.
"Berdasarkan laporan dari poll bus, mereka cuma membawa 27 penumpang. Sisanya banyak penumpang gelap," ujar Dolly.
Sehingga, menurutnya proses identifikasi korban menjadi sulit karena identitas penumpang tidak diketahui.
Saat ini semua korban dalam kecelakaan bus Sriwijaya ini telah dibawa ke Rumah Sakit Besemah Pagaralam.
Masih mengutip Kompas.com, menurut pegawai Humas Kantor SAR Palembang Dayu Willy, kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 23.00 WIB, Senin (23/12/2019).
Menurutnya, saat melintas di tikungan tajam, bus langsung terperosok ke jurang.
Ia mengatakan, sopir bus Sriwijaya ditemukan meninggal dunia.
"Sopir bus tersebut atas nama Fery dan ditemukan meninggal. Proses evakuasi saat ini masih berlangsung," kata Dayu, melalui pesan singkat.
Mengenai penyebab kecelakaan bus Sriwijaya itu, Dayu tak bisa memastikan penyebabnya.
Dayu mengatakan, kondisi jurang di lokasi tersebut terjal.
"Kami masih mengupayakan untuk proses evakuasi. Untuk penyebabnya, pihak kepolisian yang akan menyampaikan," ujar Dayu.
Diduga Rem Blong
Melansir Sripoku.com, dugaan sementara kecelakaan ini disebabkan Bus Sriwijaya yang banyak penumpang tersebut mengalami rem blong.
"Dugaan sementara bus ini remnya Blong sehingga menyebabkan kecelakaan," kata Kasat Lantas Iptu Rizky Mozam.
Ia mengatakan, sebelum jatuh ke jurang bus ini terlebih dahulu menabrak tembok penahan Liku Lematang dan jatuh ke bawah aliran Sungai Lematang dengan ketinggian kurang lebih 80 meter.
Iptu Rizky menyampaikan, evakuasi bus sulit dilakukan karena separuh bus masuk ke dalam sungai.
"Evakuasi sedikit sulit karena separuh badan bus berada dalam aliran sungai. Jadi petugas harus menyelam untuk bisa mengambil korban," jelasnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Aji YK Putra) (Sripoku.com/Welly Hadinata)