Minggu, 28 September 2025

Kecelakaan Maut di Pagaralam

Kronologi Bus Sriwijaya Terjun Bebas ke Jurang Setinggi 150 Meter, Polisi Menetapkan 25 Orang Tewas

Bus Sriwijaya rute Bengkulu-Palembang jatuh ke jurang pada kemiringan 90 derajat dan ketinggian 150 meter dari jalanan di Pagaralam, Sumatera Selatan.

Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Instagram @basarnas_palembang / HANDOUT via TRIBUN SUMSEL
Berikut detik-detik kecelakaan maut bus Sriwijaya terjun ke jurang 150 meter, Selasa (24/12/2019) dini hari. Inilah identitas 13 korban selamat. 

TRIBUNNEWS.COM - Bus Sriwijaya rute Bengkulu-Palembang jatuh ke jurang dengan kemiringan 90 derajat dan ketinggian 150 meter dari jalanan di Pagaralam, Sumatera Selatan.

Akibat kecelakaan tersebut, puluhan penumpang dinyatakan tewas.

Bus Sriwijaya tersebut mengalami kecelakaan maut saat melintasi liku Lematang, Desa Perahu Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan.

Diperkirakan bus Sriwijaya dari Bengkulu-Palembang ini mengalami kecelakaan sekitar pukul 23.15 WIB pada Senin (23/12/2019).

Penyelamatan korban dilakukan petugas kepolisian menjelang Selasa (24/12/2019) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.

Menurut Basarnas Palembang, sementara terdapat 25 orang meninggal dunia dan 13 orang selamat.

Tim dari Basarnas terus melakukan pencarian terhadap korban yang jatuh ke dalam derasnya sungai.

Sementara badan bus Sriwijaya kini masih berada di dalam sungai.

Kronologi Peristiwa Masuknya Bus Sriwijaya

Menurut Kapolres Pagaralam dalam kejadian ini tidak ada saksi mata yang melihat peristiwa kecelakaan maut ini terjadi.

"Tidak ada sama sekali yang melihatnya langsung, jadi kami hanya mendapat informasi dari warga Lematang ada kejadian mobil bus yang masuk jurang," ungkap AKBP Dolly Gumara dilansir KompasTV Live pada Selasa (24/12/2019) pukul 10.00 WIB.

Menerima informasi tersebut, pihak polisi lantas langsung menuju ke lokasi kejadian atau TKP.

"Di situ ada pembatas jalan yang berupa beton dan sudah jebol. Setelah itu kami langsung melihat dan mendengar jeritan orang minta tolong," ungkap AKP Dolly.

Sementara itu, badan bus ditemukan dalam kondisi terbalik menyamping di dasar sungai Lematang.

Hingga kini penyebab kecelakaan masih terus didalami oleh petugas Satlantas Polres Pagaralam dengan mencari beberapa orang yang bisa dimintai keterangan lebih lanjut.

AKBP Dolly menginformasikan kabar terakhir pukul 9.45 WIB ditemukan korban meninggal sebanyak 25 orang.

Korban meninggal di antaranya 14 laki-laki dan 11 wanita.

Saat pertama kali datang dan menyelamatkan korban kecelakaan, polisi menemukan 13 orang selamat tetapi mengalami luka-luka.

"Kami datang pertama di TKP bersama anggota sekitar 5 sama 2 masyarakat dari Polri. Awal mula kami hanya menggunakan peralatan yang ada itu kami akhirnya bisa menyelamatkan 13 orang," ujar AKBP Dolly.

Lantas, pihak kepolisian kemudian menyebarkan informasi kecelakaan bus Sriwijaya, menghubungi pihak Basarnas, rumah sakit, kesehatan, dan lain-lain.

Dolly mengatakan setelah ia menghubungi instansi terdekat di Pagaralam maka barulah pihak-pihak yang lain ikut berdatangan membantu mengevakuasi korban.

Proses Evakuasi Korban

Proses evakuasi dilakukan dengan mengangkat korban yang masih terjepit di dalam bus Sriwijaya.

Selain itu, juga dilakukan pencarian search and rescue di area radius 500 meter dari bus.

"Jadi kami sedang melaksanakan dengan seluruh instansi pertolongan yang terkait di sekitar lokasi," ujarnya.

Diketahui ada kurang lebih 120 petugas mulai dari petugas yang mengatur lalu lintas, pengangkat korban, hingga bagian yang mencoba membuka bangkai bus.

Diantaranya tim dari Basarnas sekitar delapan orang, Taruna Siaga Bencana (Tagana) sekitar 15 orang, satpol PP ada 10 orang, dan Dishub ada puluhan orang.

Sedangkan korban luka-luka kini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Besemah Kota Pagaralam.

Kapolres Pagaralam juga memohon agar pihak keluarga korban yang belum mengetahui peristiwa ini datang ke RSUD Besemah.

"Jadi saya memohon apabila ada keluarga yang belum mengetahui kejadian ini, saya mengharapkan agar bisa datang ke rumah sakit Basemah untuk memudahkan proses identifikasi terhadap korban meninggal dunia," ujar AKBP Dolly.

Ia mengatakan, proses evakuasi korban di lokasi kejadian didukung dengan cuaca yang baik, sehingga para petugas dapat menyusuri sungai dengan pandangan yang luas.

Walau begitu, arus air sungai cukup deras sehingga petugas harus hati-hati dalam pencarian korban.

Tetapi untuk kedalaman sungai hanya berkisar sepinggang orang dewasa, sehingga masih dapat dilewati menggunakan tali.

Kondisi Medan di Pagaralam, Sumatera Selatan

Dalam keterangannya, ia mengatakan kondisi medan di Pagaralam terdapat tikungan yang cukup tajam.

AKBP Dolly mengatakan agak susah jika nanti dilakukan pengangkatan bus ke atas karena kondisi yang sangat curam.

Kemiringan jurangnya pun hampir 90 derajat dan ketinggian tebing 150 meter dari jalanan.

"Pastinya 90 derajat dan itu tinggi sekali ke atas ini memerlukan bantuan yang lebih banyak lagi terhadap hal itu," ujarnya.

"Kami tidak bisa memastikan secara metrik yang benar tetapi warga yang ada di sekitar situ menyebutkan 150 meter," sambungnya.

Kini petugas sudah memasang himbauan untuk pengendara lain mengenai kondisi medan yang berliku di daerah Pagaralam.

Himbauan ini dipasang dari perbatasan daerah sampai dengan lokasi yang terdekat dari tempat kejadian.

"Apalagi di dekat Lematang ini sudah kami pasang himbauan untuk menjaga dan menyampaikan ke supir untuk kehati-hatian."

Adapun di tikungan jalan lokasi kejadian kini lampu penerang jalan dipastikan selalu hidup untuk mencegah resiko yang sama.

Pasca kejadian AKBP Dolly sudah mengerahkan anggota lalu lintas untuk membuat jalur alternatif.

Untuk kendaraan-kendaraan yang besar telah diarahkan melalui jalur alternatif daerah Jarai, Kabupaten Lahat.

Kemudian untuk kendaraan kecil masih bisa melewati area lokasi kejadian.

Identitas Korban bus Sriwijaya

Adapun identitas para korban ini umumnya adalah warga Bengkulu.

Jumlah keseluruhan penumpang bus Sriwijaya BD 7031 AU hingga kini belum dapat dipastikan.

Tetapi dari koordinasi kepolisian dengan PO Swirijaya terdapat 27 orang penumpang.

"Cuman sayangnya di sini apakah menaikkan penumpang atau tidak ya ini tidak bisa dipastikan," terang AKBP Dolly.

Tetapi menurut keterangan dari korban yang selamat, bus Sriwijaya itu sempat menaikkan penumpang.

Penumpang tersebut dari kabupaten Empat Lawang dan daerah yang dekat dengan Pagaralam.

Namun sayang, kronologi kejadian dari sudut pandang penumpang tidak diketahui pasti.

"Beberapa penumpang yang kami bisa tanyai rata-rata mereka tertidur," ujarnya. (*)

(Tribunnews.com/Nidaul 'Urwatul Wutsqa)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan