Senin, 1 September 2025

Belajar dari Kasus Siswa SMK Bunuh Diri, Begini Peran Keluarga Agar Kasus Tidak Terulang

Belajar dari kasus bunuh diri yang dilakukan siswa SMK di Semarang, begini kata psikolog tentang peran keluarga untuk mencegah kasus itu terulang.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
ISTIMEWA via TRIBUN JATIM / amazon.com
Korban, RH (kiri) - ILUSTRASI Surat (kanan) : Seorang siswa SMK di Surabaya ditemukan tewas gantung diri. Sebelum tewas, ia sempat menulis surat: Besok ketemu tiap malam Jumat. 

Adib mengatakan pemilihan kata-kata orangtua untuk disampaikan pada anak sangatlah penting.

"Kalau orangtuanya sering marah-marah, kan anak makin stres," kata Adib.

Sebaliknya, menurut Adib, jika orangtua dapat memberikan kata-kata positif saat berbicara dengan anaknya maka anak tersebut akan termotivasi dan menjadi pribadi yang positif.

Adib pun mencontohkan kalimat positif yang perlu disampaikan pada anak, yaitu seperti mengatakan 'kamu adalah anak yang kuat', 'kamu adalah anak yang pintar', 'kamu adalah anak yang saya sayangi', 'kamu adalah anak yang punya cita-cita, punya masa depan', atau 'kamu adalah anak yang hebat'.

Ia menambahkan, seorang anak yang mendapat kata-kata negatif ketika gagal, seperti mendapat kalimat 'gitu aja putus asa', 'gitu aja lembek', atau 'gitu aja cemen' dari orangtuanya maka ia akan mudah putus asa.

"Kalau anak sering dihina dengan kata-kata negatif ya akhirnya menjadi mudah putus asa," tutur Adib.

"Jadi bagaimana orangtua membangkitkan motivasi anak dengan kata-kata positif, jangan pernah ngatain anak dengan kata-kata negatif," sambungnya.

Adib juga menyampaikan, kata-kata negatif tersebut bisa memunculkan trauma bagi anak.

Dampak terburuknya, anak bisa menjadi putus asa kemudian bunuh diri.

"Kata-kata negatif ini akan membuat anak trauma dan membuat anak ini semakin pesimis sehingga larinya ke putus asa," kata dia.

"Kalau orang sudah putus asa, larinya bunuh diri," tambahnya.

Adib pun merasa prihatin dengan tindakan bunuh diri yang baru saja dilakukan oleh sosok berinisial RH.

"Saya sangat prihatin dengan apa yang terjadi pada pemuda tersebut," kata Adib.

"Sebenarnya seorang manusia itu kan diberikan karunia kehidupan, bahwa kehidupan ke depan itu pasti lebih indah," lanjutnya.

Ia juga menyayangkan tindakan nekat yang dilakukan RH.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan