Jumat, 12 September 2025

Janin yang Diaborsi Klinik Paseban Kebanyakan di Atas Dua Bulan, Polisi Temukan Janin Sudah Berambut

"Pada saat kita lakukan penggeledahan di sana, kita temukan satu janin bayi 6 bulan yang sudah ada rambut."

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Ifa Nabila
(KOMPAS.COM/ RINDI NURIS VELAROSDELA)
Sindikat aborsi ilegal 

"Pada saat kita lakukan penggeledahan di sana, kita temukan satu janin bayi 6 bulan yang sudah ada rambut," terang Yusri.

"Lalu di kotak itu sekitar usia 4 bulan, jadi dua janin bayi yang berhasil kita temukan saat itu."

Klinik Aborsi di Paseban Jakpus
Klinik Aborsi di Paseban Jakpus (Kompas TV)

Terungkap bahwa, pasien kebanyakan pasangan yang gagal melakukan KB.

Sehingga, mereka tidak mengharapkan bayi itu.

"Yang datang ke sana itu rata-rata karena hamil di luar nikah, ada juga yang untuk persyaratan kerja itu peserta tidak boleh hamil."

"Ada yang karena gagal KB, yang paling banyak itu gagal KB," beber Yusri.

Polisi juga menemukan fakta, bahwa memang banyak pasien yang datang ke klinik aborsi ilegal di Paseban karena mereka merahasiakan identitas.

"Kenapa mereka memilih klinik aborsi Paseban? Karena di situ bisa menyimpan rahasia pribadi," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (18/2/2020) dikutip dari Kompas.com.

Para pasien hanya disuruh mencantumkan nama dan usia, saat mendatangi klinik.

"Mereka enggak perlu mencantumkan alamat mereka, yang ada hanya nama dan umur," ungkap Yusri.

Kantongi Keuntungan Mencapai 5,5 Miliar

Klinik aborsi ilegal di Paseban, Jakarta Pusat ini telah mengantongi keuntungan mencapai Rp 5,5 miliar.

Tercatat, sudah ada 1632 pasien yang mendatangi klinik aborsi.

Sebanyak 903 di antaranya, sudah menggugurkan janinnya.

Baca: FAKTA Klinik Aborsi Paseban: Beda Janin Beda Harga, Pakai Vakum hingga Induksi untuk Keluarkan Janin

Baca: FAKTA Klinik Aborsi di Paseban, Tawarkan Dokter Spesialis dan Hancurkan Janin Pakai Bahan Kimia

Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengungkap klinik aborsi ilegal di daerah Paseban, Jakarta Pusat pada Selasa (11/2/2020).

Salah satu tersangka yakni dokter A atau MM, memiliki anak buah sebanyak 50 bidan dan 100 calo.

"Ternyata kurang lebih 50 bidan lagi," ujar Yunus.

Polisi kini juga memburu 47 bidan lainnya, yang diduga menjadi kaki tangan tersangka RM.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani) (Kompas.com/Rindi Nuris Velarosdela)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan