Selasa, 23 September 2025

Siswa Dihukum Makan Kotoran

Buntut Kasus Siswa 'Makan' Kotoran Manusia, 2 Kakak Kelas Dikeluarkan, Tapi Masih Ikut Ujian

Dua siswa kelas IX yang menyentuhkan kotoran manusia ke mulut dan lidah 77 siswa kelas VII Seminari Bunda Segala Bangsa (BSB) Maumere, NTT.

KOMPAS.COM/NANSIANUS TARIS
Suasana setelah rapat bersama antara pihak sekolah dan orangtua siswa di aula Seminari Bunda Segala Bangsa, Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (25/2/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Buntut kasus siswa dipaksa makan kotoran manusia berujung tindakan tegas dari pihak sekolah Seminari Bunda Segala Bangsa (BSB) Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur ( NTT).

Akhirnya, dua siswa kelas IX yang menyodorkan sendok berisi fesesmanusia ke mulut dan lidah 77 siswa kelas VII, dikeluarkan dari sekolah.

Pihak sekolah mengambil tindakan tegas tersebut sebagai sanksi atas perbuatan tak terpuji kedua siswa.

Baca: Curhat Siswa yang Dihukum Makan Kotoran Manusia di NTT: Kami Semua Menangis, Terlalu Jijik dan Bau

Pimpinan Seminari BSB Maumere, Romo Deodatus Du'u mengatakan, keputusan itu dilakukan setelah adanya pertemuan dari para pembina dan orangtua siswa kelas VI.

Dalam pertemuan itu juga menghadirkan seluruh siswa kelas VII dan kedua kakak kelas.

Pihak seminari juga telah meminta maaf kepada orangtua.

Para orangtua berharap, kasus yang sama tak akan kembali terulang.

"Sebagai bentuk pembinaan untuk kedua kakak kelas tersebut, maka pihak Seminari memutuskan untuk mengeluarkan keduanya dari Seminari Maria Bunda Segala Bangsa," ujar Romo Deodatus, dikutip dari Kompas.com, Rabu (26/2/2020).

Sementara itu, siswa kelas VII akan diberi pendampingan oleh para pembina (Romo dan Frater) untuk pemulihan mental dan menghindari trauma.

Tetap ikuti ujian

“Kami   kembalikan   ke rumah  orangtua  sejak   hari ini. Sebenarnya kemarin,  tapi kami masih  harus panggil  orangtua, karena  mereka datang diantar  oleh  orangtua secara  baik maka  ketika pulang juga  harus  dijemput  lagi  oleh orangtua,” kata Praeses  BSB Maumere,  RD Adeodatus   Duu, kepada wartawan, Rabu siang  di  Maumere.  

Meski  dirumahkan kedua  siswa  ini   tetap diberikan  kesempatan  mengikuti  Ujian  Nasional  akhir  bulan Maret sampai  asal April 2020.

Protes Orangtua

Para orangtua siswa mendatangi sekolah untuk memprotes tindakan tidak terpuji oleh dua kakak tersebut.

Seorang orangtua siswa, Martinus meminta sekolah mengeluarkan pelaku.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan