Minggu, 5 Oktober 2025

Prajurit Tentara Jadi Guru Darurat di Perbatasan Papua, Ajar Baca hingga Wawasan Kebangsaan

Prajurit tentara Satgas Yonif 406/CK diperbantukan mengajar sebagai guru SDN Mawan di Papua, hal itu dikarenakan minimnya guru

Editor: Wulan Kurnia Putri
tniad.mil.id
Seorang prajurit tentara menjadi guru di SDN Mawan Papua 

Di tempat terpisah, Guru Ibu Emelia menuturkan bahwa dengan kehadiran para prajurit dalam memberikan materi pelajaran membuat para pelajar ceria dan senang.

“Selaku guru, kami mengucapkan banyak terima kasih atas kedatangan dari Satgas, kami merasa terbantu dan anak-anak lebih bersemangat lagi dalam belajar,” ujarnya.

Seorang prajurit tentara menjadi guru di SDN Mawan Papua
Seorang prajurit tentara menjadi guru di SDN Mawan Papua

Program Prajurit untuk Anak-anak Perbatasan

Masih berusumber dari laman berita TNI AD, Satgas Yonif 754/ENK mengajarkan sikap dan perilaku positif bagi anak-anak Papua.

Dansatgas Yonif 754/ENK, Letkol Inf Dodi Nur Hidayat, menuturkanbahwa personel Pos Transnabire, dipimpin Letda Inf Rochmadian melakukan kunjungan sekaligus mendongeng untuk anak-anak perbatasan pada Senin (10/2/2020).

“Melihat anak-anak asik bermain saat mandi di sungai, dimanfaatkan personel Satgas untuk mengajarkan hal-hal positif, seperti menceritakan cerita rakyat atau tokoh kepahlawanan yang berjuang membela rakyat,” ujarnya.

Menurutnya, kegiatan ini dilakukan karena melihat minat anak-anak perbatasan untuk membaca buku masih rendah.

Mereka di antaranya lebih senang  menghabiskan waktu belajarnya untuk bermain.

“Mengatasi hal tersebut, kita membuat program untuk mendatangi anak-anak membagikan mereka buku komik, sekaligus mendongeng kepada mereka sosok-sosok inspiratif untuk diteladani,” jelasnya.

“Dalam mendongeng ini setidaknya kita mengajarkan anak-anak betapa pentingnya pendidikan, informasi, bermain serta hiburan,” urai Dodi Nur Hidayat.

Lanjutnya, pesan-pesan moral juga disisipkan lewat sebuah dongeng.

Misalnya agar anak-anak hidup hemat, memanfaatkan barang bekas, mengasihi sesama dan menyayangi anggota tubuh seperti rajin mandi memakai sabun.

“Dengan dongeng, anak-anak juga diarahkan gemar membaca. Mereka tidak langsung diberi buku dan disuruh membaca, melainkan bermain dulu, lalu dibuat penasaran bahwa yang mereka lakukan ada di dalam buku,” tandasnya.

Di tempat terpisah, Danpos Transnabire, Letda Inf Rochmadian mengatakan, menjadi kenikmatan tersendiri ketika melihat anak-anak ceria menyimak dongeng yang disampaikan.

Ketika pesan moral sampai dan tertanam pada anak, hal itu membanggakan bginya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved