Kamis, 21 Agustus 2025

Ojol vs DC di Yogyakarta: Tiga Driver Dirawat Inap, Polisi Pastikan Proses Hukum Tetap Berjalan

Polisi menegaskan proses hukum terkait bentrok antara ojek online (Ojol) vs debt collector (DC) yang terjadi di Yogyakarta akan tetap berjalan.

KOMPAS.com/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA
Ramai kasus driver ojol vs debt collector di Yogyakarta, duduk perkara hingga kantor leasing dirusak. 

Namun demikian ia memastikan benda asing itu bukan dari senjata api milik kepolisian.

Ke depannya, ia akan melakukan pengecekan di laboratorium dan meminta bantuan dari beberapa pihak seperti tim forensik ataupun Perbakin untuk meneliti.

Baca: UPDATE Driver Ojol vs Debt Collector di Sleman, Begini Pengakuan Pengguna Ojol Pascabentrok

Baca: Bentrok Driver Ojol vs Debt Collector Bermula dari Menarik Motor di Jalan, Bagaimana Peraturannya?

Kronologi

Dihimpun dari Kompas.com, bentrokan ini bermula ketika seorang driver ojol berinisial LA yang melihat temannya sesama ojol diberhentikan oleh dua orang DC di Jalan Wahid Hasyim, Condongcatur, Depok, Sleman pada Selasa (3/3/2020).

Melihat hal itu, L berusaha melerai dan meminta rekannya yang akan ditarik DC untuk pergi terlebih dahulu.

Saat itu, seorang DC kemudian menelpon teman-temannya yang lain, dan begitu sampai mereka langsung memukuli L.

L yang mendapat perlakuan seperti itu, tidak terima dan membuat laporan ke pihak Polsek Depok Timur pada Rabu (4/3/2020) siang.

Kemudian, sore harinya puluhan driver ojol sempat meminta klarifikasi dengan mendatangi kantor milik para DC itu yakni PT Bala Manunggal Abadi di Jalan Wahid Hasyim Condongcatur, Kecamatan Depok, Sleman.

Baca: KRONOLOGI Lengkap Driver Ojol vs Debt Collector di Jogja, Kapolres Sleman Sebut Salah Presepsi

Baca: Cegah Virus Corona, Driver Ojol Ini Justru Pakai Masker Anti-Nuklir untuk Keamanan, Aksinya Viral

Namun, ketika ojol datang, kantor tersebut sepi sehingga tidak ada yang dimintai klarifikasi.

Di sisi lain, foto DC berinisial T yang diduga melakukan pemukulan telah beredar di media sosial dan membuat T merasa namanya tercemar.

Pada akhirnya T melaporkan hal itu ke Ditreskrimsus Polda DIY.

Sementara itu, para rekan-rekan T datang ke kantor Grab yang ada di pertokoan Casa Grande untuk meminta klarifikasi.

Namun terjadi salah persepsi dan menimbulkan anggapan, kantor Ojol tersebut sedang diserang oleh para DC.

Darisitulah keributan mulai terjadi dan menyebabkan timbulnya bentrokan.

(Tribunnews.com/Tio, TribunJogja.com, Kompas.com/WijayaKusuma)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan