Minggu, 17 Agustus 2025

Pasutri Tewas Bunuh Diri, Tinggalkan Uang Makan Anak Untuk Sehari dan Tulis Pesan Menyayat

JW meminta Y memanfaatkan uang yang ada di dompet untuk kebutuhan hidupnya dan adik-adik hari ini.

Editor: Hendra Gunawan
Surya Malang
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM.COM - Pasangan suami istri (pasutri) berinisial JW (42) dan YI (38) meninggal dunia di rumahnya di Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Selasa (10/3/2020) pagi.

JW dan YI diduga meninggal dunia karena bunuh diri.

Komandan Komando Rayon Militer (Danramil) 0818/08 Wagir, Kapten Inf. Sunyoto mengatakan JW meninggal karena gantung diri.

Tak sama dengan sang suami, Sunyoto mengatakan YI diduga meminum racun.

Pasalnya dari mulut YI keluar sejumlah buih.

Baca: Optimis Konser Didi Kempot Tak Terganggu Virus Corona,Penyelenggara Sediakan Termometer dan Ambulans

Baca: Ramalan Zodiak Cinta Lajang Hari Ini, Rabu 11 Maret 2020: Aries Resah, Masa Lalu Taurus Datang Lagi

Baca: Hasil Lengkap Liga Champions Malam Ini: Leipzig Bantai Tottenham Hotspur, Atalanta Catatkan Sejarah

"Diduga istrinya (Y) minum racun. Sedangkan suaminya gantung diri," ujar Sunyoto dikutip TribunJakarta.com dari SuryaMalang.

Kapolsek Wagir, AKP Sri Widya Ningsih menerangkan ditemukan dua lembar surat di saku celana JW.

Surat pertama berisi pesan menyayat hati yang ditulis JW untuk putranya berinisial, Y.

JW meminta Y memanfaatkan uang yang ada di dompet untuk kebutuhan hidupnya dan adik-adik hari ini.

ilustrasi gantung diri
ilustrasi gantung diri (nst.com.my)

Tak cuma itu, JW juga meminta maaf kepada Y karena telah memilih meninggalkannya untuk selamanya.

JW meminta tolong kepada Y, agar ia dapat menjaga adik-adiknya dengan baik.

"Y nok nompet e bapak ono duit kanggo kepentingan dino iki depurane. sepurane le yo titip jogo adike. Tolong jogo apik-apik yo le, (Yoga di dompet bapak ada uang untuk kepentingan hari ini. Maaf. Maaf ya Nak, jaga adikmu. Tolong jaga baik-baik ya Nak), " ujar JW dalam surat yang ditulisnya.

Di surat yang kedua, JW berpesan kepada anak-anaknya Y, V, dan F agar jenazah ia dan YI tak diotopsi.

"Ojo oleh diotopsi ibu iklas bapak iklas (enggak usah diotopsi, ibu iklhas, bapak ikhals)," tulis JW.

Di akhir suratnya, JW berharap Y,V, dan F tumbuh menjadi anak yang pintar dan saling rukun.

"Anak-anakku seng pinter, F, Y, V kabeh sak darah daging seng rukun. Ojo tukaran (anak-anaku yang pintar, F, Y, V kalian bersaudara harus saling rekan jangan berkelahi)," tulis surat itu.

Hingga kini polisi masih mengusut motif yang melatarbelakangi JK dan YI bunuh diri.

Petugas masih melakukan olah tempat kejadian perkara.

Polisi Tak Temukan Racun

Petugas Polsek Wagir tak menemukan racun di rumah pasangan JW dan YI.

"Memang saat itu ada buih di mulut YI. Tapi kondisi di dalam rumah sudah bersih. Kami cari ke tempat sampah gak temukan benda mencurigakan. Namun diduga ada ketidakharmonisan dalam keluarga," beber Sri Widya Ningsih ketika dikonfirmasi.

Sri menambahkan, tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban. Pihaknya masih belum bisa menyimpulkan penyebab kematian YI.

"Kami juga tidak tahu karena berbuih saja. Tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban. Meninggalnya dua duanya sudah terlentang di atas lantai. Mungkin karena busa itu. Karena belum ada bukti, keduanya pakai racun apa tidak," ujar Sri. (Rr Dewi Kartika H)

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Bunuh Diri Bersama, Terungkap Isi Surat Menyayat Hati Pasutri di Malang: Maaf Nak Jaga Adikmu,

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan