Selasa, 2 September 2025

Virus Corona

Ganjar Pranowo Sebut 60 Ribu Lebih 'Pemudik Dini' Telah Masuk Jawa Tengah, Terbanyak di Wonogiri

Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo mengungkapkan hingga Kamis (26/3/2020) terdapat lebih dari 60 ribu pemudik yang masuk ke Jawa Tengah.

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Hermawan Handaka/Tribun Jateng
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo didampingi Wakil Gubernur dan Kepala Dinas Kesehatan, Yulianto Prabowo (kiri) mengumumkan satu pasien baru positif corona di Kota Semarang dan satu PDP meninggal di Moewardi. Pasien yang meninggal belum diketahui hasil pemeriksaannya apakah negatif atau positif, Kamis (19/03/20). (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

TRIBUNNEWS.COM – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo mengungkapkan hingga Kamis (26/3/2020) terdapat lebih dari 60 ribu pemudik yang masuk ke Jawa Tengah.

Berdasarkan data yang ia terima, pemudik terbanyak terdapat di kota Wonogiri.

Hal ini disampaikan Ganjar di program Kompas Petang yang dikutip dari siaran langsung Kompas Tv, Jumat (27/3/2020).

“Data saya sampai dengan kemarin sudah ada 66.871 penumpang ke Jateng,” ujar Ganjar.  

“Dan itu memang terbanyak ada di Wonogiri,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Ganjar menyebut data ini ia peroleh dari pihaknya yang telah melakukan pengecekan di lapangan.

Gubernur Jateng ini mengaku telah melakukan antisipasi dalam menghadapi para pemudik yang berasal dari luar kota.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (Kompas tv)

“Kejadian ini bukan terjadi sekarang, melainkan beberapa hari yang lalu dan kami sudah mengantisipasi dari awal, karena waktu itu tiba-tiba terminal menjadi ramai,” kata Ganjar.

“Maka langsung Forkopimda di tingkat kabupaten turun tangan dan sudah melakukan pengecekan,” imbuhnya.

“Mereka membawa thermal gun dan diperiksa satu persatu, dicatat nama dan nomor teleponnya kelak kalau terjadi apa-apa kita bisa meresponnya,” jelas Ganjar.

Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jateng, Kombes Pol Subandriya.

"Setelah ada data, mereka juga akan dipantau oleh Bhabinkamtibmas serta Babinsa," jelasnya yang dikutip dari Kompas.com.

Baca: Pandemi Covid-19, Kowantara: Omzet Warteg Turun 50 Persen

Tak hanya itu, untuk mencegah penularan Covid-19 ini, Subandriya menuturkan penumpang yang turun di setiap terminal di wilayah Jateng akan disemprot disinfektan.

Mereka juga wajib mencuci tangan dan menjalani senam untuk meningkatkan imunitas.

"Kita bekerja sama dengan Kesehatan, Kepala Terminal, Perhubungan, dan BPBD, agar para pendatang atau pemudik yang pulang kampung steril serta terbebas dari virus tersebut," jelasnya.

Ganjar Pranowo Imbau Masyarakat Tidak Pulang Kampung

Ganjar Pranowo meminta masyarakat Jawa Tengah khususnya yang di perantauan jika sayang dengan keluarganya maka urungkan niat untuk pulang kampung. 

Ia mengibau agar menetap di lokasi mereka masing-masing.

Hal ini dilakukan untuk dapat memutus rantai penyebaran virus corona (Covid-19). 

Pernyataan ini Ganjar sampaikan melalui video yang ia unggah di akun Instagram miliknya @ganjar_pranowo. 

"Bapak ibu seluruh warga Jawa Tengah, khususnya yang ada di perantauan, wabil khusus lagi bagi yang berniat ingin pulang kampung," kata Ganjar

"Untuk yang kesekian kali saya menghimbau dan mengingatkan kepada bapak ibu; jika panjenengan sayang sama keluarga di kampung, jika penjenengan semua pingin keluarga tetep sehat lan slamet, urungkan niat untuk pulang kampung," imbuhnya. 

Baca: Faisal Basri: Masyarakat Rentan Corona, Proyek Ibu Kota Baru Hentikan Dulu

"Tidak usah pulang kampung. Jika panjenengan nekat pulang, saya tegaskan, sama saja anda membahayakan anak, istri, dan suami serta mengancam hidup orang tua panjenengan yang sudah sepuh," ungkapnya. 

Lebih lanjut Ganjar mengungkapkan ini merupakan langkah terbaik yang dapat dilakukan sekarang dalam memutus persebaran virus dari kota-kota ke desa.

Mengingat seperti yang diketahui wilayah Jakarta adalah zona merah Corona.

"Kita tidak tahu siapa yang sudah terpapar, mungkin saya, anda, teman atau keluarga kita. Artinya bapak ibu mungkin saja sudah tertular, sudah positif Corona tapi tidak mengetahuinya," kata Ganjar. 

"Sebab sebagian penderita memang tidak merasakan gejala. Dan jika anda sudah mengidap Corona, lalu anda nekat pulang," imbuhnya.

Baca: Ada Kabar Terminal Bus di Jawa Tengah Ramai Pemudik, Ini Kata IPOMI

"Anda bisa menulari teman seperjalanan di bus, orang-orang di jalan, keluarga, bahkan satu desa kena semua," imbuhnya. 

Lebih lanjut Ganjar mengungkapkan pasien positif Corona pertama yang dirawat di Solo bisa jadi peringatan. 

"Dia pengusaha yang ikut seminar di Bogor. Tertular virus di sana, lalu menulari isteri dan teman-temannya, dia sendiri akhirnya meninggal," ungkapnya.

"Di Purbalingga, ada juga empat pasien positif Corona dan semuanya warga yang baru pulang dari Jakarta," imbuh Ganjar. (*)

(Tribunnews.com/Isnaya, Kompas.com/Dian Ade Permana)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan