Virus Corona
Kesal Diteror Tetangga, Keluarga Pasien Positif Covid-19 di Lampung Ancam Bakar Rumahnya Sendiri
Sebagian masyarakat masih menganggap pasien positif terjangkit virus corona (Covid19) sebagai aib.
Editor:
Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Sebagian masyarakat masih menganggap pasien positif terjangkit virus corona (Covid19) sebagai aib.
Stigma tersebut membuat orang-orang terdekat pasien positif, mulai dari pasangan hingga keluarga dikucilkan.
Satu keluarga pasien positif di Bandar Lampung misalnya.
Mereka bahkan mengancam hendak membakar rumahnya sendiri lantaran diteror oleh para tetangga.
Cerita ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana.
Baca: Pemudik Mencak-mencak saat Didata, Petugas Disuruhnya Panggil Wali Kota Solo
“Kejadian, istri salah satu pasien positif, mungkin ada tetangga yang tahu suaminya positif, lalu keluarganya diteror,” kata Reihana melalui pesan WhatsApp, Kamis (2/4/2020).
Teror yang diterima keluarga pasien positif corona itu antara lain, dilarang keluar rumah meski itu membeli kebutuhan hidup saat isolasi mandiri, hingga dikucilkan.
Baca: Pasien Virus Corona di Medan Berhasil Sembuh dan Sudah Dibolehkan Pulang, Profesinya Dokter
Saking kesalnya menerima perlakuan dari tetangga, keluarga pasien positif corona ini pun marah.
“Katanya, kenapa kamu orang larang saya keluar, nanti saya bakar sekalian rumah ini,” kata Reihana menirukan istri pasien positif corona tersebut.
Kebijakan tidak buka data pribadi pasien positif corona Menurut Reihana, berkaca dari peristiwa tersebut.
Pihaknya sangat berhati-hati untuk tidak mengungkap data pribadi, by name by address pasien positif corona.
Baca: Warga Wuhan Kembali ke Kehidupan Normal Setelah 2 Bulan Lockdown, Gembira Sekaligus Canggung
Pun begitu dengan orang-orang yang di-tracing.
“Itu peristiwa yang benar-benar terjadi di lapangan. Jadi, kami berhati-hati mengeluarkan data by name by address, bukan karena kami mau meng-keep nama pasien tersebut. Covid-19 bukan aib, masih bisa disembuhkan,” kata Reihana.
Begitu juga dengan pemakaman pasien positif yang meninggal dunia. Reihana mengatakan, ada ketakutan di masyarakat akibat kurangnya edukasi dan pemahaman.
Baca: Rencana Pembukaan Pasar Tanah Abang Dibatalkan, Para Pedagang Disebut Masih Ragu
Diketahui, pemakanan pasien positif 02 Lampung sempat ditolak warga di dua lokasi sebelum akhirnya dimakamkan di lahan milik Pemprov Lampung, Selasa (31/3/2020).