Senin, 18 Agustus 2025

Bocah Ditolak di Padang Bai Saat Hendak Dirujuk ke RSUD Klungkung, Bupati Karangasem Minta Maaf

Bupati Karangasem mengingatkan agar kasus Padang Bai menjadi kasus terakhir.

Editor: Dewi Agustina
Istimewa
Bupati Karangasem, IGA Mas Sumatri. 

TRIBUNNEWS.COM, KARANGASEM - Pemerintah Kabupaten Karangasem melalui Bupati Karangasem, IGA Mas Sumatri menyampaikan permohonan maaf kepada Bupati Klungkung, masyarakat Klungkung dan terutama kepada keluarga pasien bocah yang ditolak warganya sandar di Pelabuhan Padang Bai.

"Kepada Bupati Klungkung, rakyat Klungkung dan terkhusus keluarga pasien, saya atas nama Pemerintah Karangasem dan Rakyat Karangasem memohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian di Padang Bai," jelas IGA Mas Sumatri, Sabtu (18/4/2020) siang.

IGA Mas Sumatri mengaku, masih segar dalam ingatan sikap tulus dan total warga Klungkung membantu warga Karangasem saat erupsi Gunung Agung.

Baca: Cerita Bocah Sakit Demam Ditolak Warga Berlabuh di Padang Bai Saat Hendak Dirujuk ke RSUD Klungkung

Karena itu, tak seharusnya peristiwa penolakan pasien di Padang Bai itu terjadi.

"Sekali lagi kami mohon maaf dan persaudaraan rakyat Karangasem dan Klungkung hendaknya tetap terbangun baik," imbuhnya.

Dia mengingatkan agar kasus Padang Bai menjadi kasus terakhir.

Jika masih terjadi penolakan serupa, bupati Karangasem mendorong aparat keamanan untuk ambil tindakan tegas sesuai Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2018.

Ni Wayan Junianti memeluk anaknya yang lemas karena demam tinggi sesaat setelah berlabuh secara darurat di Pelabuhan Banjar Bias, Kusamba, Jumat (17/6/2020) petang. Pasien tersebut sempat ditolak warga berlabuh di Pelabuhan Padang Bai.
Ni Wayan Junianti memeluk anaknya yang lemas karena demam tinggi sesaat setelah berlabuh secara darurat di Pelabuhan Banjar Bias, Kusamba, Jumat (17/6/2020) petang. Pasien tersebut sempat ditolak warga berlabuh di Pelabuhan Padang Bai. (Istimewa)

Yakni pihak yang menghalangi upaya pencegahan dan karantina kesehatan diancam pidana penjara dan denda.

Segenap Satgas Covid Desa diimbau agar melakukan sosialisasi serta edukasi kepada masyarakat bagaimana seharusnya bersikap dalam mencegah Covid 19, dan bagaimana memperlakukan saudara yang diduga potensial sebagai pasien Covid 19.

"Wabah Covid adalah wabah global. Bukan hanya dialami rakyat Karangasem, oleh karena itu kebersamaan, dan solidaritas sosial atas dasar empati kemanusiaan harus menjadi dasar perlawanan kita untuk mencegah Covid-19," tambah IGA Mas Sumatri.

Baca: Hanya 25 Unit, BMW 320i Touring M Sport Dibandrol Rp 1,28 Miliar

Bocah Demam Tinggi

Sebelumnya, I Wayan Yadnya resah ketika keponakannya, Made Deva yang masih berusia 5 tahun mengalami demam tinggi.

Dari hasil tes lab, Deva tidak mengalami gejala DB. Serta hasil rapid test juga negatif.

Akan tetapi karena suhu tidak turun-turun maka keponakanya itu pun harus dirujuk ke RSUD Klungkung, Jumat (17/6/2020) sore.

Deva yang berasal dari Desa Kutampi, Nusa Penida, Klungkung, dirujuk dari RS Gema Shanti Nusa Penida ke RSUD Klungkung.

Namun Deva yang mengalami demam tinggi dan sempat muntah-muntah itu ditolak oleh sejumlah warga ketika hendak berlabuh di Pelabuhan Padang Bai, Kecamatan Manggis, Karangasem.

Baca: Kata Dokter Terkait Bahan yang Tepat Untuk Bikin Masker Kain

Ketika dirujuk, hari sudah mulai sore dan sejumlah pelabuhan tradisional di Kusamba pun sudah tutup.

Kondisi ini membuat fast boat yang merujuk anak laki-laki itu memilih berlabuh di Pelabuhan Padang Bai.

Di tengah situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini, petugas medis yang merujuk Deva pun mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

"Kondisi ponakan kami demam tinggi, sudah dalam keadaan diinfus dan sempat muntah-muntah," ungkap paman Deva, Wayan Yadnya, ketika dikonfirmasi, Jumat (17/6/2020).

Masalah pun mulai terjadi ketika hendak berlabuh di Pelabuhan Padang Bai.

Sejumlah warga tidak mengizinkan speedboat yang mengantar anak sakit itu berlabuh di pelabuhan.

Ambulans dari RSUD Klungkung beserta petugas kesehatan sudah siap dengan APD lengkap menunggu di dermaga diadang oleh warga dan tidak diperbolehkan menerima pasien.

Baca: Tanya Jawab Seputar Akun Kartu Prakerja, Ini Cara Mengetahui Status Peserta Lolos atau Tidak

"Hampir satu jam lebih speedboat terombang ambing. Sempat ada negosiasi pihak RSUD Klungkung dengan warga, namun sayang sekali keponakan kami tetap tidak diperbolehkan turun di Pelabuhan Padang Bai," jelas Wayan Yadnya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 18.00 Wita, akhirnya pihak keluarga meminta bantuan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, beserta TNI dan Polisi untuk bernegosiasi dengan warga di Pelabuhan Padang Bai.

Namun tetap tidak berhasil membujuk warga agar mengizinkan pasien tersebut turun di Pelabuhan Padang Bai.

"Akhirnya alternatif terakhir, speedboat harus bersandar di Pelabuhan Banjar Bias Desa Kusamba, meskipun dengan risiko cuaca dan gelombang besar karena sudah petang," ungkap Wayan Yadnya.

Baca: UPDATE Corona 18 April 2020 Siang: Indonesia Jadi Negara dengan Kasus Terbanyak se-Asia Tenggara

Setelah berkomunikasi dengan warga setempat, warga langsung menuju pesisir walau saat itu Pelabuhan Banjar Bias telah tidak beroperasi.

Warga setempat, bersama polisi, TNI harus bergotong royong untuk membantu fastboat tersebut berlabuh secara darurat ke pesisir.

Saat itu tidak ada tangga, yang biasa digunakan untuk menyeberangkan warga dari boat ke pesisir.

Ibu pasien Ni Wayan Junianti pun harus menerjang ombak setelah turun dari fast boat.

Baca: 6 Lagi Perfektur di Jepang Berpredikat Peringatan Spesifik Deklarasi Darurat Nasional

Dengan tegar Junianti berjalan menyusuri air laut, hingga basah kuyup sembari terus mendekap putranya yang sudah dalam keadaan lemas.

Deva pun akhirnya berhasil dievakuasi ke RSUD Klungkung.

"Krisis pandemi global Covid-19 memberikan pelajaran sekaligus tamparan kepada kita. Bahwa disamping hilangnya sumber pendapatan atau ekonomi, ada beberapa pihak atau masyarakat apakah mungkin karena keterbatasan informasi, hingga hilang rasa empati dan prikemanusiaan," ujar Wayan Yadnya.

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Terkait Penolakan Pasien yang Sandar di Pelabuhan Padang Bai, Bupati Karangsem Minta Maaf

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan