Jumat, 10 Oktober 2025

Virus Corona

Curhatan Pemudik Terkatung-katung di Pelabuhan NTB, 'Kami Hanya Mau Pulang, Bukan Bawa Penyakit'

Puluhan pemudik ini memutuskan kembali ke kampung lantaran sudah tidak memiliki penghasilan di kota.

Surya/Ahmad Zaimul Haq
Ilustrasi pemudik hendak naik ke kapal. 

TRIBUNNEWS.COM - Curhatan pemudik terlantar di pelabuhan Sape, NTB, kapal tak beroperasi, puluhan orang terkatung-katung.

Tak lagi memiliki uang, para pemudik asal Bali, Mataram, hingga Bima, NTB hanya bisa memohon belas kasihan kepada pemerintah untuk mengizikan mereka pulang ke kampung halaman.

Puluhan pemudik ini memutuskan kembali ke kampung lantaran sudah tidak memiliki penghasilan di kota.

Sudah berhari-hari puluhan warga NTT yang hendak pulang kampung masih tertahan di Pelabuhan Sape, NTB. 

 Duduk Perkara Pemudik Tergeletak di Jalan setelah Sesak, Ternyata Tak Diturunkan Paksa dari Travel

 Viral Foto Penumpang Nekat Mudik Duduk di Bagasi Bus, Bayar Rp 450 Ribu Hindari Titik Pemeriksaan

Mereka tertahan karena kapal Pelni dan Feri tidak bisa berlabuh di semua pelabuhan di NTT, sesuai instruksi dari Pemprov NTT.

Kontributor Maumere, Nansianus Taris
Kontributor Maumere, Nansianus Taris ()

Larangan itu untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di NTT. 

Florianus Pangkal, salah seorang penumpang asal NTT mengatakan, dirinya bersama puluhan orang sudah lima hari tertahan di Pelabuhan Sape.

Para penumpang itu ada yang datang dari Bali, Mataram, dan Bima, dengan status mahasiswa dan juga para pekerja yang kena PHK dari perusahaan.

Semuanya ingin pulang ke kampung halaman.

Mereka berasal dari Kabupaten Manggarai Timur, Manggarai Tengah, Manggarai Barat, dan Kupang.

HALAMAN 2 >>>>>>>>>

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved