Program Makan Bergizi Gratis
Tumpukan Sampah Diletakkan Dekat Alat Masak MBG, Kepala SPPG Blora Akui Kondisi Dapur Memang Kotor
Tumpukan sampah terlihat berdekatan dengan alat dapur MBG di Kabupaten Blora, pihak SPPG sebut memang kondisinya tak higienis, Kamis (9/10/2025).
TRIBUNNEWS.COM - Dapur program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah menjadi sorotan publik setelah video kondisi dapur yang tidak higienis beredar di media sosial.
Dalam video yang beredar tampak bungkusan limbah dibiarkan mengendap di area dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) itu.
Bahkan beberapa alat masak tidak tertata rapi dan berdekatan dengan tumpukan sampah.
Video itu menjadi viral setelah diunggah oleh satu di antara akun TikTok @blora_updates pada Rabu (8/10/2025)
Dari hasil penelusuran pewarta Tribun Jateng, M Iqbal Shukri, lokasi dapur MBG tersebut berada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora.
Pihak SPPG juga mengkonfirmasi video yang beredar dan membenarkan kondisi dapur yang tampak kotor tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Koordinator Wilayah (Korwil) SPPG Kabupaten Blora, Artika Diannita.
Pihaknya menyebut dapur tersebut kurang memenuhi standar sanitasi, kebersihan dan tata kelola alat-alat dapur.
"Dari saya sendiri selaku korwil sudah menindaklanjuti dan mendatangi dapur tersebut dan memang benar keadaan dapur seperti itu kondisinya," jelasnya, Kamis (9/10/2025).
Lebih lanjut, Artika menyebut telah menindaklanjuti permasalahan yang ada di dapur SPPG Sidomulyo Kecamatan Banjarejo itu.
"Kami sudah mengarahkan kepada mitra untuk melengkapi dan memberikan tenggat waktu untuk perbaikan,” katanya.
Baca juga: Dapur MBG di Bandung Barat yang Cuci Ompreng Pakai Air Kotor Sudah Bermasalah sejak Awal, Akali BGN
Menurut Artika, sistem pembuangan air limbah dan penataan peralatan masak menjadi dua hal utama yang harus segera dibenahi.
"Untuk penataan penempatan peralatan masak sama perlengkapan dapurnya perlu ditata sesuai dengan SOP yang berlaku," kata dia.
Ia menambahkan, kapasitas pembuangan air limbah di dapur tersebut masih terlalu kecil sehingga diperlukan penampungan baru yang lebih besar.
Mengutip KOMPAS.com, Artika mengungkapkan dapur yang baru beroperasi sekira satu bulan itu belum memiliki tenaga ahli gizi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.