Mekanisme Pembagian JPS Gemilang dari Pemprov NTB, Desa Jadi Titik Awal Distribusi
Program bernama Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang ditujukan untuk masyarakat yang kurang mampu dan sektor formal/Informal terdampak Covid-19
Editor:
Tiara Shelavie
Sembako akan dibagikan pada warga apabila sudah lengkap.

Baca: 5 Rekomendasi Resep Makanan untuk Sahur yang Lezat dan Cepat Dibuat, Mulai Sop hingga Mi Goreng
Baca: Jamin Keterbukaan Data dan Informasi, Gugus Tugas Umumkan Sistem Bersatu Lawan COVID
Baca: Sembuh Corona, Menhub Budi Karya Mulai Ikuti Rapat Kabinet dengan Presiden Jokowi
“Secara teknis, Pemerintah Provinsi NTB menjadikan kantor desa/kelurahan sebagai titik awal penyaluran JPS Gemilang."
"Hal itu dilakukan karena kades/lurah bersama komponen BPD, Babinsa/Bhabinkamtibmas, Toga/Toma, Tokoh Pemuda/Perempuan, Pendamping Desa, dan Pilar-pilar Sosial, yang melakukan Verifikasi dan Validasi BNBA calon Penerima JPS Gemilang."
"Kades/lurah juga lah yang benar-benar mengenal warganya,” kata Wismaningsih Drajadiah.
“Telah ada tiga daerah yang menerima bantuan JPS Gemilang sampai di rumah mereka, yakni warga Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, dan Kabupaten Lolmbok Utara."
"Semua warga tersebut menerima secara lengkap paket Sembako dan Suplemen serta Masker."
"Semua barang yang rusak pun telah diganti sebelum dibagikan ke warga."
"Semua barang pun sebelum dibagi akan digabungkan dalam satu kemasan/wadah oleh tim Tagana dan Pilar Sosial di kantor Desa/Kelurahan,” terang Wismaningsih Drajadiah.

Baca: Program Belajar dari Rumah Habiskan Anggaran Rp 9,6 Miliar per Bulan
Baca: Sambil Terisak, Pasien Sembuh Corona Ceritakan Tidak Enaknya Ruang Isolasi : Jangan Sampai di Sini
Baca: Apakah Nonton Video Makanan dan Minuman Membatalkan Puasa Ramadhan?
Sementara itu, Kadis Perindustrian Provinsi NTB, Nuryanti menyebut total produksi IKM di NTB saat ini masih terus digenjot.
Hampir semua kuota barang untuk JPS Gemilang telah mampu dipenuhi.
Hanya ada kekurangan kuota khusus untuk minyak kelapa Jeleng produksi IKM NTB, sehingga untuk pemenuhan paket JPS Gemilang tahab pertama ini masih belum mencukupi.
“Sebagaimana diketahui, bahwa kapasitas produksi minyak goreng IKM kita masih terbatas."
"Sehingga masih harus dikomplemen dengan minyak goreng pabrikan."
"Tapi semua produksi IKM telah terserab semua dan telah dibagikan di sejumlah daerah."
"Baru kekuranganya nanti dipenuhi lewat barang pabrikan, tentu dengan perhitungan pagu anggaran/harga yang telah disesuaikan,” jelas Nuryanti.
Pihaknya berjanji akan terus mendorong peningkatan kuota produksi Industri Kecil Menengah (IKM) di NTB, termasuk memberikan support permesinan untuk IKM, sehingga ditargetkan pada bulan ke III (Juni 2020), 100 persen paket bisa terpenuhi dari IKM lokal NTB.
“Seperti kata pak Gubernur NTB, dengan pola Learning By Doing, Insya Allah IKM kita akan terus bertumbuh. Dan akhirnya bukan hanya mampu memenuhi kebutuhan di NTB. Tapi mampu mensupplay kebutuhan nasional, bahkan mampu menjadi produk ekspor,” tandas Nuryanti.
(Tribunnews.com)