Virus Corona
Perawatnya Dikabarkan Kabur Karena Positif Covid-19, Ini Penjelasan RSUD Dr Soetomo
Pasien perempuan berusia 56 itu dikabarkan kabur ke Beji Parusuan. Kepergiannya dari kota zona merah virus corona
Editor:
Hendra Gunawan
"Kemungkinan sehari-hari kan dia pulang pergi bangil itu dia naik kendaraan elf atau bison dugaan kami gitu. karena di rumah sakit dia tidak kontak dengan pasien dan tempat pelayanan dia juga tidak melayani pasien covid," kata dia.
Saat disinggung apakah di rumah sakit juga merawat suami sirinya, Pesta mengaku tidak mengetahui hal itu.
"Saya gak tahu kalau untuk suaminya," jawab dia.
Pesta menambahkan, di RSUD dr Soetomo telah menyediakan fasilitas rapid tes bagi seluruh karyawan. Hal itu dilakukan, untuk memastikan para kesehatan karyawan.
"Semua pegawai di rapid meskipun tidak ada kontak langsung pasien corona. Ini karena kan pekerja kami banyak yang tinggalnya juga di luar Surabaya ya," imbuh dia.
Si suami dievakuasi setelah seminggu bersama istri siri positif COVID-19
Sebelumnya, Gugus Tugas COVID-19 Kecamatan Beji mengevakuasi seorang pria yang sempat melarikan diri pasca istri sirinya dibawa kembali ke RSUD dr Soetomo Surabaya, Minggu (3/5/2020) malam.
Camat Beji Taufiqul Ghony mengatakan, pria ini menyerahkan diri setelah sempat melarikan dari rumahnya di kawasan Beji. Ia dievakuasi dari rumah kerabatnya di kawasan Gempol, Kabupaten Pasuruan.
"Yang bersangkutan kini berstatus ODP. Ia baru saja kontak erat dengan istri sirinya yang berstatus positif terpapar COVID-19. Informasinya, istri sirinya ini melarikan diri dari rumah sakit di Surabaya dan ke rumah suaminya di Beji," kata dia, Senin (4/5/2020) pagi.
Dia menjelaskan, kondisi ini sempat membuat situasi di wilayah Beji kurang kondusif. Namun, berkat kerjasama yang apik antara tim gugus tugas, instansi terkait dan masyarakat, semuanya bisa kembali normal.
"Untuk perempuan yang positif COVID-19 sudah dibawa ke rumah sakit di Surabaya, dan suaminya kami bawa kembali ke Beji. Kami minta yang bersangkutan untuk isolasi mandiri di rumah. Dan akan kami lakukan serangkaian tes, karena sudah tinggal seminggu dengan pasien positif," ungkapnya.
Menurut dia, pihaknya sudah melakukan protokol kesehatan menyikapi kondisi ini. Lingkungan sekitar rumah yang bersangkutan sudah disemprot cairan disenfiktan dan upaya - upaya lainnya. Ia berharap, pria yang menjadi suami siri perempuan asal Sidoarjo yang dirawat di Surabaya itu negatif COVID-19.
Di sisi lain, warga setempat langsung melakukan penjagaan di setiap akses jalan keluar-masuk desa. Setiap orang yang hendak memasuki desa setempat dihentikan dan ditanya keperluanya. Penutupan tak hanya dilakukan malam hari,tapi siang hari.
Rizky Wahyuni Kepala Desa Kedungringin menjelaskan, imbas dari permasalahan tersebut, masyarakat sempat dibuat tegang. Tak hanya itu puluhan karyawan pabrik di desa ini diminta untuk libur dan tidak bekerja selama 14 hari ke depan.
"Sejumlah perusahaan yang ada di sekitaran desa ini meminta karyawan yang kebetulan tinggal di dekat rumah yang baru saja ditinggali pasien positif COVID-19 untuk tidak masuk kerja. Untuk sementara mereka dirumahkan," pungkas dia.