Virus Corona
Yakin Meninggal Bukan Karena Covid-19, Belasan Anggota Keluarga Jemput Paksa Jenazah Rusmiani di RS
Kasus jenazah terduga Covid-19 yang dijemput paksa oleh keluarga dari rumah sakit kembali terjadi, kali ini di Gresik.
Editor:
Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, GRESIK -- Kasus jenazah terduga Covid-19 yang dijemput paksa oleh keluarga dari rumah sakit kembali terjadi, kali ini di Gresik.
Sebelumnya kasus seperti itu terjadi di Makassar dan Surabaya
Di Gresik, jenazah yang masuk kategori pasien dalam pemantauan (PDP) dijemput paksa oleh massa hingga membuat pihak rumah sakit tak bisa berbuat banyak.
Padahal, seharusnya jenazah tersebut dimakamkan menggunakan protokol kesehatan.
Keluarga meyakini jenazah tidak terpapar virus corona atau covid-19.
Baca: Indonesia Belum Tentu Dapatkan Vaksin Covid-19 dari Negara Lain Meski Telah Ditemukan
Baca: Nyamar Jadi Wanita, Lelaki Ini Tawarkan Tarif Rp 300 ribu untuk Kencan : Kamarnya Harus Gelap
Baca: LOGIN WWW.PLN.CO.ID, Cara Klaim Token Listrik Gratis PLN Bulan Juni, Bisa WhatsApp 08122123123
Keluarga korban mendatangi rumah sakit Wali Songo di Kecamatan Balongpanggang.
Mereka membawa pulang dengan ambulance jenazah Rusmiani (51).
Pantauan dilapangan ada belasan anggota keluarga dari Rusmiani yang datang ke RS Wali Songo.
Heri, menantu Rusmiani menceritakan bahwa almarhum sudah lama menderita sakit.
Sudah beberapa hari harus opname di RS Wali Songo. Dia tidak menjelaskan secara rinci penyakit apa yang diderita ibu mertuanya itu.
"Mertua saya sakit karena kekurangan HB, tidak ada hubungannya dengan corona," kata Heri sambil tergesa-gesa.
Diketahui, mertuanya itu sudah tiga hari opname, kemudian pulang. Setelah itu kondisinya memburuk. Fisiknya lemah dan keluarga membawa almarhum ke Rumah Sakit pukul 00.00 Wib.
Tiga jammenjalani perawatan, Rusmiani menghembuskan nafas terakhir.
"Mertua saya tidak corona. Tidak ada, mertua saya bertemu orang yang ODP apalagi positif corona," tegas Heri.