Virus Corona
Biaya Rapid Test Corona Lebih Mahal dari Harga Tiket Kereta Api, Begini Keluhan Penumpang KA
Diketahui, bukti rapid test memang menjadi syarat agar bisa naik kereta api di tengah pandemi virus corona ini.
Editor:
Ifa Nabila
Surat keterangan hasil rapid test itu pun hanya berlaku tiga hari.
"Secara lisan diberitahu petugas laboratoriumnya, katanya berlaku tiga hari," imbuhnya.
Sementara untuk pulangnya, Puji harus naik KA bisnis Ranggajati dari Stasiun Yogyakarta Kota. Tiketnya Rp 360.000 per orang.
Puji harus segera pulang sebelum masa berlaku keterangan rapid testnya berakhir.
Sedangkan sang ibu ditinggal di Yogyakarta bersama saudaranya untuk menjalani terapi.
Biaya perjalanan memakai KA bagi dua orang itu tetap lebih murah dibandingkan biaya rapid test.
Hitungan SURYA.co.id, biaya dua orang dengan tiga perjalanan itu, total mencapai Rp 548.000.
Sementara biaya rapid test mencapai Rp 570.000.
Dari pantauan SURYA.co.id, biaya rapid test di laboratorium yang dipilih Puji terbilang murah dibandingkan beberapa tempat lain.
Di tempat lain seperti laboratorium dan RS swasta, biaya test rapid berkisar antara Rp 290.000, Rp 350.000, sampai Rp 490.000.
Itu biaya rapid test yang dilakukan secara mandiri oleh warga.
Mulai hari ini, PT KAI Daop 9 Jember mulai mengoperasikan empat KA yakni Ranggajati, Tawangalun, Sritanjung, dan Probowangi.
Penumpang KA wajib membawa persyaratan antara lain surat keterangan terindikasi bebas dari Covid-19 yang dibuktikan dengan hasil rapid test non reaktif atau tes polymerase chain reaction (PCR) hasil non reaktif.
Atau menunjukkan surat keterangan bebas sakit influenza dari Puskesmas atau dokter rumah sakit yang daerah tersebut tidak memiliki fasilitas tes PCR atau rapid test. (Surya.co.id/Sri Wahyunik)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Saat Biaya Rapid Test Lebih Mahal dari Harga Tiket Kereta Api di Tengah Pandemi Covid-19