Suara Ledakan Mesin Pengolah Plastik Sempat Dikira Bom, Terdengar hingga 2 Km dan Timbulkan Getaran
Dahsyatnya ledakan mesin pengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) di Kecamatan Karanganom, Klaten membuat warga sempat mengira bom.
Editor:
Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Dahsyatnya ledakan mesin pengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) di Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten membuat warga sempat mengira bom.
Bahkan ledakan mesin seperti peluru berukuran jumbo itu di lingkungan Dukuh Dagen RT 011 RW 004, Desa Soropaten pukul 12.30 WIB, tidak hanya membuat Edi Santoso (35) terpental dan tewas seketika, tetapi rumahnya juga ambrol.
Rumah dan bengkelnya rusak parah layaknya terjadi ledakan pada umumnya, di antaranya bangunan bengkel ambrol, jendela pecah hingga barang-barang berserakan.
Warga Desa Soropaten yang berjarak beberapa kilometer dari tempat kejadian perkara (TKP), Eko Prabowo (45), jika tragedi meledaknya mesin menggemparkan banyak orang.
Pasalnya hingga jarak 2 kilometer, ledakan tersebut terdengar jelas dan menimbulkan getaran.
"Saat kejadian, saya di depan rumah saya dari TKP berjarak 2 kilometer, ledakan itu terdengar dan getaran terasa," ungkapnya kepada TribunSolo.com.
Bahlan banyak yang mengira jika ledakan dari ban truk hingga bom meletus karena sangat kencang.
"Ternyata ledakan bersumber dari mesin milik Pak Edi," aku dia.
Baca: Pemilik Mesin Pengolah Plastik jadi BBM Tewas setelah Alatnya Meledak, Sampai Terpental 10 Meter
Baca: Sosok Anastasia Tropitsel, Blogger Rusia yang Tewas di Bali karena Kecelakaan saat Kendarai Ninja
Sebelumnya, satu orang tewas seketika seusai mesin pengolah sampah plastik menjadi bahan bakar meledak saat diuji coba di Dukuh Dagen RT 011 RW 004, Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten.
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, satu orang tewas merupakan pemilik mesin yakni Edi Santoso (35) yang saat itu sekira pukul 12.30 tengah mengetes mesin pengolah sampah di permukiman warga tersebut.
Bahkan saking kerasnya, ledakan mesin dan getarannya terdengar hingga radius dua kilometer.
"Korban meninggal dunia, sang pemilik mesin," ungkap seorang warga sekitar kepada TribunSolo.com, Hermawan Sertyanto.
Adapun saat itu ledakan terjadi saat adanya percobaan mesin dilakukan pemilik saat 10 karyawannya tengah istirahat di salah satu rumah tak jauh dari mesin tersebut.
"Lantas mesin tersebut meledak dan korban juga terpental hingga 10 meter dan meninggal dunia di lokasi kejadian," akunya.
"Korban mengalami luka di bagian kepala dan perut," terang dia.