Jumat, 12 September 2025

Cerita Pasien Positif Covid-19 yang Jalani Karantina Mandiri, Sedih Tak Bisa Bermain dengan Anak

Kisah pilu diungkapkan seorang pasien positif Covid-19. R (33) tak pernah menyangka akan menjadi salah satu orang yang dinyatakan positif corona.

Editor: Miftah
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Ilustrasi Corona-Kisah pilu diungkapkan seorang pasien positif Covid-19. R (33) tak pernah menyangka akan menjadi salah satu orang yang dinyatakan positif corona. 

TRIBUNNEWS.COM- Kisah pilu diungkapkan seorang pasien positif covid-19 atau virus corona.

R (33) tak pernah menyangka akan menjadi salah satu orang yang dinyatakan positif Covid-19 tanpa mengalami gejala sebelumnya atau Orang Tanpa Gejala (OTG).

Dia mengaku tak pernah berkontak langsung dengan orang yang dinyatakan positif Covid-19 maupun mengunjungi daerah yang dinyatakan sebagai zona merah.

Aktivitasnya di luar rumah hanya sebatas melakukan transaksi keuangan di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan sekadar berbelanja kebutuhan pokok di minimarket.

Sang istri pun demikian, untuk memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari dia mengandalkan tukang sayur keliling dan warung di dekat rumah.

"Saya sudah menjalani Work From Home (WFH) dua bulan sebelum ada rapid test yang hasilnya reaktif di kantor pada akhir Mei lalu."

"Lalu swab test 8 Juni dan hasil swab test yang menyatakan saya positif Covid-19 keluar 18 Juni ," ujarnya saat diwawancarai melalui WhatsApp, Minggu (28/6/2020).

Sebelum dinyatakan positif Covid-19, karyawan swasta ini pun sudah melakukan isolasi mandiri di rumah ketika hasil rapid test-nya reaktif.

Terlebih, saat dinyatakan positif dia meneruskan isolasi mandiri lebih ketat sesuai arahan tim kesehatan.

Dia mengisahkan, selama hampir satu bulan pun harus rela beraktivitas dan tidur di ruang tamu karena rumah yang ditinggali bersama istri dan anaknya hanyalah rumah tipe 36.

Baca: UPDATE Kasus Corona Provinsi Babel: 90,54 Persen Pasien Sembuh dari Covid-19

Baca: Chelsea Olivia Hamil Saat Wabah Virus Corona, Kontraksi Hanya Minum Obat Tak Bisa ke Rumah Sakit

Baca: Ahli Medis Selidiki Gejala Baru Virus Corona pada Sejumlah Pasien: Ringan tapi Tidak Sembuh-sembuh

"Pernah anak bilang begini dengan kata-kata yang masih belum jelas karena usianya baru 2,5 tahun, 'ayah, sini tidur di dalam kamar'. Sedih sekali rasanya mendengar itu," kata dia.

Tak hanya itu, untuk bercengkerama bersama anggota keluarga kecilnya dia juga harus menerapkan jarak minimum satu meter dengan tetap mengenakan masker.

Selain itu, ayah satu anak ini juga harus membuang jauh-jauh keinginan untuk memegang atau berkontak fisik dengan sang anak.

"Setiap kali anak nak deket (mau mendekat) ngajak main, rasonyo (rasanya) nangis dalam hati. Cuma biso ngomong, 'maafin ayah nak belum biso (bisa) ngajak main saat ini'," kenang R.

Selain kamar yang terpisah, R pun harus sangat berhati-hati saat beraktivitas di kamar mandi rumah.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan