Senin, 6 Oktober 2025

Setelah 2 Kepala Dinas di Pemkot Surabaya Terpapar Covid-19, Kantor Langsung Ditutup, Semua PNS Tes

Penularan Covid-19 di Surabaya tak hanya menjangkiti warganya saja, melainkan juga hingga ke PNS di Pemkot Surabaya.

Editor: Miftah
Surya/Ahmad Zaimul Haq
Warga menjalani tes swab gratis di Gelora Pancasila, Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/6/2020). Setelah pamit beberapa minggu lalu, mobil Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akhirnya kembali lagi ke Kota Surabaya untuk membantu warga Surabaya dalam melakukan pemeriksaan tes swab Covid-19 secara massal. Surya/Ahmad Zaimul Haq 

Namun, untuk mengantisipasi, kedua kantor dinas tersebut untuk sementara waktu ditutup. Seluruh pegawai juga sudah dilakukan test.

Untuk pelayanan rata-rata dialihkan melalui online. Misalnya di Dispendukcapil, pelayanan sekarang dialihkan melalui sistem layanan daring.

"Kantor untuk sementara ditutup," terang Febri.

Sebanyak 40 tahanan Polda Bali menjalani tes swab di depan ruang tahanan Polda Bali, Jumat (3/7/2020) pagi. Mereka diwajibkan menjalani swab tes sebelum dibawa ke lembaga permasyarakatan (LP) Kerobokan.
Sebanyak 40 tahanan Polda Bali menjalani tes swab di depan ruang tahanan Polda Bali, Jumat (3/7/2020) pagi. Mereka diwajibkan menjalani swab tes sebelum dibawa ke lembaga permasyarakatan (LP) Kerobokan. (Tribun Bali/I Wayan Erwin Widyaswara)

Positif Covid-19 Didominasi Penyakit Penyerta

Sementara itu, masih terkait penanganan Covid-19, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melakukan pertemuan dengan seluruh direktur rumah sakit dan Kepala Puskesmas serta para Camat, Rabu (1/7/2020).

Dalam pertemuan yang digelar di halaman Balai Kota Surabaya itu juga dihadiri oleh rombongan dari staf Kementerian Kesehatan.

"Kita diperintahkan oleh Pak Menteri untuk menurunkan angka kematian," kata Risma saat ditemui usai pertemuan.

Surabaya memang menjadi kota dengan rasio kematian tertinggi berdasarkan hasil rilis Gugus Tugas di Jakarta sekitar enam hari yang lalu. Gugus Tugas mengukur rasio kematian berdasarkan jumlah penduduk di tingkat kabupaten/kota

Menurut Risma, sebenarnya kematian pasien Covid-19 di Surabaya didominasi oleh orang yang telah memiliki riwayat penyakit penyerta atau komorbid.

Datanya bahkan di angka sembilan puluh persen. Misalnya pasien yang sebelumnya memiliki riwayat penyakit di saluran pernapasan dapat memicu penyakit lain.

Namun Risma menyadari dalam situasi pandemi ini, hal itu tidak dapat dijadikan alasan. Saat ini terus dipikirkan bagaimana cara menurunkan angka kematian di Surabaya.

Salah satunya dengan memberikan bantuan alat ke rumah sakit. Nanti Pemkot juga akan diberikan bantuan alat dari Kemenkes.

"Artinya mungkin dengan peralatan itu kita bisa mengurangi lagi angka kematian," terang Wali Kota dua periode itu.

Disisi lain, Staf khusus pembangunan dan pembiayaan kesehatan Kemenkes Alexander K Ginting mengungkapkan kehadiran pihaknya di Surabaya itu hanya untuk melakukan sharing terkait dengan penanganan Covid-19 ini.

"Kita disini bukan untuk menggurui, karena kita tahu surabaya juga punya pengalaman dan sudah mahir dalam menanggulangi itu. Yang penting bagaimana surabaya ini angka kematiannya bisa turun dan kemudian penemuan kasusnya semakin bertambah," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul "Fakta 2 Kepala Dinas di Pemkot Surabaya Kena Covid-19, PNS Dites, Kantor Dispendukcapil Tutup: Ketat"

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved