Bayi Kembar Siam Anaya dan Inaya akan Dioperasi 90 Dokter, Ditunda Dulu karena Corona
Sebanyak 90 dokter akan dilibatkan dalam pemisahan bayi kembar siam di Lombok Timur. Namun, karena pandemi corona, operasi terpaksa harus ditunda.
Editor:
Miftah
"Kita menjaga betul agar proses operasi pemisahan nanti benar-benar aman. Apalagi ini baru pertama kali dilakukan di RSUD Soedjono Selong, tentu akan menjadi sejarah yang baik bagi NTB," kata Tantowi.
Dari segi sumber daya manusia, RSUD Soedjono telah mengirim dua tenaga perawat (perawat khusus anak dan iccu anak) untuk dilatih di RSUD Dr Soetomo.
Namun, karena corona mereka dipulangkan.
Ilmu dan pengalaman yang mereka dapatkan akan dibagikan mereka pada perawat lainnya.
Mengingat yang lebih berat adalah memastikan kembar siam Anaya dan Inaya bisa melewati pasca-operasi.
Kondisi Anaya dan Inaya
Pertumbuhan Anaya dan Inaya sangat baik.
Di usia 1,3 tahun, berat keduanya lebih dari 14 kilogram.
Kedua orangtua mereka, Husniati dan Jupri bahkan kesulitan mengendong keduanya yang juga sangat aktif.
"Berat menggendong keduanya, tapi saya kan ndak bisa minta bantuan orang lain kecuali bapaknya karena ndak boleh digendong orang lain. Harus steril pesan Pak dokter, sekalian karena menunggu proses operasi, juga karena Covid-19 ini," kata Husniati.
Pemeriksaan terakhir secara menyeluruh dilakukan Desember 2019.
Tim dokter dari Surabaya juga datang.
Husniati berharap banyak dari hasil pemeriksaan itu.
Hanya satu keinginannya agar bayi kembarnya bisa dipisahkan.
"Kalau saya lihat mereka, salah satunya saling geret ketika hendak bergerak menggapai sesuatu, hati saya rasanya hancur. Saya tidak tega melihatnya," kata Husnati menempelkan tangannya ke dada.
Dari hasil pemeriksaan Inaya dan Anaya, dokter spesialis anak RSUD Soedjono Selong, Putu Dian Saraswati sempat menyampaikan pendapatnya di hadapan sejumlah anggota Komisi II DPRD Lombok Timur pada akhir Juni 2020.