Pengakuan Ibu-ibu yang Selamat Usai Disengat Tawon: Sengatannya Tembus, Rasanya Masih Panas
Setelah berlarian cukup jauh sambil mengibas-ibas tawon, mereka pun berhasil menyelamatkan diri.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Sejumlah ibu-ibu yang luput dari maut akibat disengat tawon di Kampung Cilongkeang, Desa Dirgahayu, Kecamatan Kadipaten Tasikmalaya, mengisahkan teror tawon yang mereka alami.
Saat ditemui di Kampung Cilongkeang, Sabtu (11/7/2020), mereka menuturkan, ada sekitar 12 ibu-ibu yang bekerja di sawah, termasuk pemilik sawah Hj Juju (60).
"Saat kami bekerja siang itu (Rabu 8/7, Red) tiba-tiba ada angin kencang. Lalu sarang tawon seukuran baskom yang menggantung di atas pohon jatuh," kata Apong (36).
Ribuan tawon pun berhamburan berputar-putar, lalu bergerak menuju arah ibu-ibu.
Melihat ada kawanan tawon terbang menuju arah mereka, ibu-ibu pun berupaya lari.
"Tapi lari juga percuma. Tawon langsung menyengat tubuh kami. Terasa sakit walaupun kami memakai pakaian. Sengatannya tembus," kata Rukmana (53), ibu buruh tani lainnya.

Setelah berlarian cukup jauh sambil mengibas-ibas tawon, mereka pun berhasil menyelamatkan diri.
Warga yang melihat kejadian itu berhamburan memberikan pertolongan.
Ke-12 ibu-ibu buruh tani itu kemudian dilarikan ke RS Lambou Ciawi.
Diketahui Aminah (75) serta Elah (57) kondisinya mengkhawatirkan. Minah akhirnya meninggal malam harinya, dan Elah menyusul Kamis (9/7/2020) malam.
Baca: Dua Perempuan Buruh Tani di Tasikmalaya Tewas Disengat Tawon, Begini Kronologinya
Baca: 5 Cara Menyembuhkan Kulit yang Terkena Sengatan Tawon atau Lebah, Secara Alami
Hingga Sabtu (11/7/2020) kemarin, sejumlah korban masih merasakan sakit di bekas gigitan.
"Rasanya masih panas dan ada pegal," kata Ihah (49).
Ia mengaku disengat beberapa kali di punggung dan tangan.
Bahkan Ombah (65) hingga kini masih terbaring di kasur tengah rumah. Ia mengaku masih merasa pusing dan lemas.
"Lieur keneh jang, sareng leuleus (Saya masih pusing dan lemas, Red)," kata Ombah, seraya menyebut tawon yang menyerangnya cukup banyak. Tapi ia terus berupaya mengibas-ibasnya.
Dua Korban Tewas
Sebelumnya diberitakan, Aminah (72) dan Elah (57), meninggal dunia setelah sempat dirawat di RS Lambou Ciawi.
Dua perempuan buruh tani di Kampung Cilongkeang, Desa Dirgahayu, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya meninggal akibat disengat tawon.
Aminah meninggal Rabu (8/7/2020) malam, sedangkan Aminah meninggal keesokan harinya, Kamis (9/7/2020) malam.
Kapolsek Kadipaten Polresta Tasikmalaya, AKP Erustiana, Jumat (10/7/2020), mengungkapkan, musibah terjadi Rabu (8/7/2020) sekitar pukul 11.00 WIB.
Baca: Evakuasi Sarang Tawon Vespa di Rumah Warga, Dua Petugas Damkar Malah Diserang
Baca: Gunakan Bensin, Petugas Damkar Evakuasi Sarang Tawon Segede Galon di Pondok Aren
Saat itu sekitar 12 buruh tani perempuan tengah bekerja di sawah Blok Jolok, Kampung Cilongkeang.
Tak jauh dari mereka ada sarang tawon di sebuah pohon.
Tiba-tiba muncul angin kencang, membuat puluhan tawon terusik dan beterbangan ke segala arah.
"Entah bagaimana awalnya, tiba-tiba kawanan tawon itu menyerang ibu-ibu yang tengah bekerja. Kontan mereka berhamburan menyelamatkan diri," kata Erustiana.
Namun nahas, Aminah dan Elah mendapat serangan paling banyak hingga keduanya ambruk.
Setelah serangan mereda, warga dan polisi segera membawa kedua korban ke RS Lambou Ciawi.
"Seluruh korban sebenarnya dibawa ke RS Lambou, namun Aminah dan Elah mendapat sengatan paling banyak dan kondisinya terus memburuk," kata Erustiana.
Malam harinya, Aminah tak mampu bertahan dan meninggal sekitar pukul 19.00 WIB.
"Sedangkan Ibu Elah meninggal Kamis malam sekitar pukul 19.50," ujar Erustiana. (firman suryaman)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Pengakuan Emak-emak di Tasik Disengat Tawon dan Selamat dari Maut, Sakit, Pusing, dan Lemas