Senin, 25 Agustus 2025

POPULER: Purnomo Kecewa soal Gibran | Lurah Ngamuk Murid Titipan Tak Lolos | PHK 146 Karyawan RSIS

Achmad Purnomo kecewa soal Gibran-Teguh | Lurah Benda Baru Saidun ngamuk di SMAN 3 Tangsel | PHK sepihak karyawan RSIS Solo.

TribunSolo.com/Adi Surya
Bakal Calon Wali Kota Solo, Achmad Purnomo saat melayani permintaan wartawan di kediamannya, Minggu (7/6/2020). 

Berikut berita selengkapnya.

2. Lurah Ngamuk

Kapolsek Pamulang, Kompol Supiyanto di ruang kepala sekolah SMAN 3 Tangerang Selatan, Jumat (10/7/2020).
Kapolsek Pamulang, Kompol Supiyanto di ruang kepala sekolah SMAN 3 Tangerang Selatan, Jumat (10/7/2020). (Dokumentasi Polsek Pamulang)

Peristiwa Lurah Benda Baru, Saidun, mengamuk dibenarkan oleh Kapolsek Pamulang, Kompol Supiyanto, Kamis (16/7/2020).

Supiyanto menyebut peristiwa itu terjadi pada Jumat (10/7/2020) sekitar pukul 15.30 WIB.

Awalnya, Saidun mendatangi SMAN 3 yang berlokasi di Jalan Bneda Timur XI A, Benda Baru.

Ia kemudian langsung menuju ruang Kepala Sekolah Aan Sri Analiah.

Baca: Anak Bunuh Ayah karena Tak DIberi Uang untuk Beli Velg, Ibu Teriak Dapati Korban Bersimbah Darah

Baca: Pegawai Dinsos Perlakukan Istimewa Makam Korban Pembunuhan, Ternyata Jenazah Anaknya yang Hilang

Saidun disebut memaksa kepala sekolah untuk menerima dua anak titipannya.

Namun Aan tidak bisa menyanggupi permintaan Saidun.

Pasalnya, tiga calon siswa yang sebelumnya juga titipan Saidun statusnya masih cadangan.

Berikut berita selengkapnya.

3. PHK 146 Karyawan RSIS

Karyawan RSIS mendatangi rumah sakit di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (18/7/2020).
Karyawan RSIS mendatangi rumah sakit di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (18/7/2020). (TribunSolo.com/Agil Tri)

Pihak RSIS merumahkan 146 karyawan disebut-sebut karena situasi sulit ekonomi di tengah pandemi.

PHK karyawan ini diungkapkan Sekretaris Serikat Kerja RSIS, Suyatmo, Sabtu (18/7/2020).

Ia bersama ratusan karyawan mendatangi rumah sakit yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Kartasura, Sukoharjo tersebut.

Suyatmo mewakili kekecewaan para karyawan yang diberhentikan sepihak.

"Alasannya karena adanya pandemi corona, tapi tidak pernah ada dialog dengan kami," ungkap Sutyatmo.

Ia menyebut hanya sekitar tiga orang karyawan saja yang pernah diajak berdialog.

Maka dari itu, ia meminta trasnparansi dan pemenuhan hak sebagai karyawan.

"Kita minta transparansi, dan kita ingin hak-hak kami dipenuhi jika ada PHK," pintanya.

Berikut berita selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan