Senin, 8 September 2025

Tak Kunjung Terungkap, Ahli Forensik Sebut Pembunuh Editor Metro TV Bisa Terungkap Lewat Sidik Jari

"Pertama sidik jari itu adalah termasuk identifikasi yang penting, selain dari DNA," ujar Agus Purwadianto.

Editor: Archieva Prisyta
WARTA KOTA/NUR ICHSAN
Tempat jenazah editor video Metro TV Yodi Prabowo ditemukan tewas, di pinggir Jalan Tol Ulujami, Jakarta Selatan, telah digaris Polisi pada Sabtu (11/7/2020). Yodi tewas dengan luka tusuk di tubuhnya setelah hilang selama 3 hari. WARTA KOTA/NUR ICHSAN 

TRIBUNNEWS.COM - Ahli Forensik, Prof. dr. Agus Purwadianto memberikan pandangannya terhadap kasus kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo yang masih menjadi misteri.

Dilansir TribunWow.com, kabar terbaru pihak kepolisian bersama laboratorium forensik sedang melakukan pemeriksaan terkait adanya sidik jari di sebuah barang bukti.

Barang bukti tersebut adalah berupa sebuah pisau yang berada di lokasi kejadian yang diduga digunakan untuk membunuh Yodi.

Hal itu diperkuat dengan adanya sisa darah di pisau tersebut.

Baca: Babak Baru Kasus Kematian Editor Metro TV, Benarkah Ada Motif Asmara Cinta Segitiga?

Baca: Gelar Perkara Kematian Editor Metro TV, Pemilik Warung Ungkap Hal Ini saat Didatangi Anjing Pelacak

Agus Purwadianto menilai jika kepolisian telah mampu mengungkapkan hasil sidik jari, maka kemungkinan besar kasus tersebut akan terbongkar.

Dikatakannya bahwa sidik jari merupakan bukti penting dan akurat dalam identifikasi atau pengungkapan sebuah kasus.

Dengan begitu maka bisa langsung dicocokkan dengan sidik jari yang berada di data e-KTP terhadap beberapa saksi maupun orang lain yang kemungkinan terlibat.

Cocokkan dengan sidik jari anda kemudian lihat jawaban rahasia kepribadian anda berikut.
Cocokkan dengan sidik jari anda kemudian lihat jawaban rahasia kepribadian anda berikut. (Instagram/katapedia.ig)

Namun dengan catatan, jika sidik jari tersebut sudah benar-benar akurat karena sebelumnya pihak kepolisian mengatakan bahwa terdapat kesulitan dalam memeriksa sidik jari tersebut karena faktor waktu itu sendiri.

Seperti yang diketahui, jenazah termasuk barang bukti diketemukan tiga hari kemudian setelah korban diduga dibunuh pada Rabu (8/7/2020).

"Pertama sidik jari itu adalah termasuk identifikasi yang penting, selain dari DNA," ujar Agus Purwadianto.

Halaman Selanjutnya --------->

Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan