Sabtu, 23 Agustus 2025

Curhatan Bocah 16 Tahun yang Disetubuhi Sintua hingga Hamil: Saya Selalu Dirayu, Dibilang Cantik

Seorang bocah 16 tahun jadi korban pencabulan oknum Sintua hingga hamil. Korban mengaku terbujuk rayuan manis pelaku.

Editor: Miftah
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Ilustrasi- Seorang bocah 16 tahun jadi korban pencabulan oknum Sintua hingga hamil. Korban mengaku terbujuk rayuan manis pelaku. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang bocah 16 tahun jadi korban pencabulan oknum Sintua hingga hamil.

Korban mengaku terbujuk rayuan manis pelaku.

Pelaku kerap menyebut korban sangat cantik, sementara istrinya sudah tak menarik.

IAD (16) inisial perempuan asal Kecamatan Padang Tualang, Langkat, Sumatera Utara tersebut.

Wanita muda berkulit putih ini tak henti meneteskan air mata saat menceritakan perilaku oknum Sintua yang berulangkali menyetubuhinya .

“Mulanya, Pak Sintua meminta pertemanan di Facebook. Permintaan, pertemanan itu setelah saya berantam dengan anaknya. Kala itu obrolannya sebatas bertanya mengapa saya cekcok dengan anaknya. Kejadiannya pada waktu saya masih SMP,” ujarnya saat memberikan keterangan, Rabu (29/7/2020).

Oknum Sintua itu kembali menyapa di Facebook saat ia hendak memasuki sekolah menengah atas (SMA).

Pada saat itu, perbicangan masih perihal pendidikan. Ia pun sekadar menganggap pria tersebut adalah orang yang dihormati.

“Ketika saya mau sekolah SMA di Stabat. Bapaknya chat saya lagi. Bapak bertanya tentang rencana sekolah. Tapi, pada 2018, saat duduk di kelas 1 SMA, Pak Sintuan rutin memulai komunikasi,” katanya.

Kemudian, mereka kerap berkomunikasi baik lewat media sosial facebook maupun aplikasi whatsApp. Dan, mereka bertemu untuk pertama kali di rumah pendeta.

Baca: Polres Kaur Polda Bengkulu Tangkap Buron Kasus Pencabulan Anak, Pelaku Sempat Melawan

Baca: Teriakan Lirih Sang Istri Ungkap Perbuatan Cabul Tukang Pijat Keliling di Surabaya

Baca: Dugaan Kasus Pemerkosaan Anjing akan Dilaporkan ke Polda Sulawesi Selatan

Pada saat itu, pendeta sedang pergi keluar kota.

Jarak rumah pendeta dengan kediaman oknum Sintua berdekatan. Bahkan dengan rumah orangtua IAD juga tidak berjauhan.

Mereka masih satu kampung, dan sama sama jemaat gereja di kampungnya.

“Saya dimintai tolong untuk membersihkan rumah pendeta. Pertama kali kami bertemu di rumah pendeta itu. Pada saat itu, Pak Sintua mencium dan raba-raba tubuh saya. Dia bilang takut dosa berhubungan intim di rumah pendeta. Lalu, malamnya saya dibawa ke rumahnya. Di sana saya disetubuhinya,” ujarnya.

Ia menjelaskan, usai berhubungan intim, oknum Sintua cerita tidak ada orang di rumahnya karena istrinya pergi membawa muridnya piknik merayakan perpisahan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan