Jumat, 12 September 2025

Mahasiswi S2 Dicekik Pacar hingga Tewas, Pelaku Gantung Jasad Korban agar Seolah Bunuh Diri

Seorang mahasiswi S2 hukum yang tengah hamil dibunuh oleh pacarnya sendiri dengan cara dicekik. Jenazah korban digantung seolah bunuh diri.

Editor: Miftah
The Indian Express
Ilustrasi- Seorang mahasiswi S2 hukum yang tengah hamil dibunuh oleh pacarnya sendiri dengan cara dicekik. Jenazah korban digantung seolah bunuh diri. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang mahasiswi S2 hukum yang tengah hamil dibunuh oleh pacarnya sendiri dengan cara dicekik.

Jenazah korban digantung seolah bunuh diri.

Pelaku sempat termenung memandangi jasad kekasihnya.

Satreskrim Polres Kota Mataram menetapkan R (22), sebagai tersangka kasus pembunuhan kekasihnya, LNS (23).

Mahasiswi S2 hukum tersebut ditemukan tewas tergantung di rumah R di Jalan Arofah II, BTN Royal, Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, Sabtu (25/7/2020).

Polisi menyebut korban dianiaya dan dibunuh oleh R, baru kemudian jenazahnya digantung di ventilasi ruang tengah rumah.

"Kasus tersebut kini terungkap sudah. LNS diduga dibunuh oleh kekasihnya sendiri berinisial RPN alias R. Korban pertama kali ditemukan tergantung dan sudah tidak bernyawa pada hari Sabtu sekitar pukul 16.30 WITA, " kata Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto saat jumpa pers di Mapolres Kota Mataram, Jumat (14/8/2020).

Dari keterangan R yang kini sudah berstatus tersangka, peristiwa itu bermula pada hari Kamis (23/7/2020) sekitar pukul 17.00 WITA, korban mendatangi kediaman R. Keduanya sempat berbicara panjang lebar.

Riak perselisihan mulai timbul setelah R meminta izin untuk pergi ke Bali selama dua hari, tapi tidak diizinkan oleh korban.

Baca: Kronologi Pembunuhan Raja Adat, Ada Dendam Lama, Orang Tua Korban Dulu Habisi Orang Tua Pelaku

Baca: Pandangi Jasad Sang Kekasih yang Sedang Hamil, Pemuda di Mataram Berniat Hilangkan Jejak Pembunuhan

"Saat itulah terjadi adu mulut antara tersangka dan korban. Korban sempat mengancam hendak bunuh diri menggunakan sebilah pisau dan mengancam akan memberi tahu orangtua pelaku bahwa korban hamil. Tersangka berusaha menenangkan korban," kata Artanto.

Cekcok yang sempat reda kembali memanas setelah orangtua tersangka menelepon dan meminta R pulang ke Janapria, Lombok Tengah.

"Orangtua pelaku menelepon sebanyak tiga kali. Tiga kali juga tersangka R meminta izin kepada korban untuk pulang ke Janapria. Karena tetap tidak diizinkan oleh korban, tersangka menjadi kesal dan capek ketika korban mengancam dengan anak panah," ujar dia.

Tersangka emosi dan sempat meminta korban untuk tidak macam-macam.

R kemudian mencekik leher korban hingga korban jatuh ke karpet dan tewas.

Peristiwa itu terjadi pada Kamis malam sekitar pukul 19.30 WITA.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan