Kamis, 21 Agustus 2025

Warga Mamuju Ditandu 8 Jam untuk Berobat di Puskesmas, Tapi Petugas Tolak Melayani

Warga berharap ke depannya pemerintah akan memberi perhatian lebih pada daerahnya, utamanya dalam hal pembangunan infrastruktur dan layanan kesehatan

Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUN-TIMUR.COM/NURHADI
Perjuangan warga Desa Makkaliki, Kecamatan Kalumpang, Mamuju tandu keluarganya selama delapan jam untuk mendapat pelayanan kesehatan 

Laporan Wartawan Tribun Timur Nurhadi

TRIBUNNEWS.COM, MAMUJU -  Agar bisa mendapatkan pelayanan kesehatan,  warga Desa Makkaliki, Kecamatan Kalumpang, Mamuju, Sulawesi Barat, Mariana (42) terpaksa ditandu berkilo-kilo meter.

Mariana tidak bisa makan dan minum akibat tulang yang tersangkut di tenggorokannya sejak dua hari lalu.

Keluarga pasien, Daniel, mengatakan dia bersama beberapa sanak keluarga dan warga berinisiatif membawa tantenya ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.

"Sebenarnya, ada pustu di desa, tetapi yang bertugas di sana sedang tidak berada di tempat," kata Daniel via telepon selularnya, Kamis (17/9/2020).

Mariana sempat menerima infus.

Namun, karena kondisinya semakin melemah, maka harus segera dibawa ke puskesmas meski harus digotong secara bersama-sama.

Baca: Seorang Konsultan Kementerian PUPR di Mamuju Tembak Kepala Tetangganya

"Harus ditandu karena kondisi jalan setepak yang menjadi satu-satunya akses penghubung desa tidak bisa dilalui kendaraan," ucapnya.

Dikatakan, kondisi jalan mendaki dan terjal menjadi licin karena musim huuan.

Jika pun dalam kondisi kering, jalan itu hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.

"Pukul 09.00 Wita, kami mulai menandu dengan tujuan ke Puskesmas Kalumpang," ujarnya.

Dalam perjalanan, mereka tiba-tiba mengubah arah tujuannya, yang awalnya ke Puskesmas Kalumpang menjadi Pusksemas Karataun.

Baca: OTG Covid-19 Bisa Daftar ke Puskesmas untuk Diisolasi di Flat Wisma Atlet

"Karena memperhitungkan dan melihat kondisi jalan yang akan dilalui jika tetap menuju tujuan awal, akhirnya kami ke Karataun yang sedikit lebih dekat," jelasnya.

Dikatakan, mereka baru sampai ke Puskesmas Karataun pada pukul 17.00 Wita, setelah menempuh perjalanan selama delapan jam.

"Tiba di puskesmas kami ada kendala. Keluarga kami tidak bisa dilayani karena fasilitas kesehatan (faskes) yang tertera di kartu BPJS pasien bukan di Puskesmas Karataun, tapi harus di Puskesmas Kalumpang. Karena tidak ada biaya untuk pengobatan jika tanpa BPJS, akhirnya kami memilih pengobatan tradisional," tuturnya.

"Syukur, setelah menjalani pengobatan tradisional, tulang yang tersangkut di tenggorokan tante saya bisa dikeluarkan. Saat ini tente saya sudah bisa minum dan sementara menjalani perawatan," lanjutnya.

Baca: TNI Biayai Pengobatan Dua Pengemudi Ojek Korban Penembakan dan Penganiayaan KKB di Intan Jaya

Ia berharap, ke depannya pemerintah akan memberi perhatian lebih pada daerahnya, utamanya dalam hal pembangunan infrastruktur dan layanan kesehatan.

Karena warga juga berhak untuk merasakan pembangunan dan layanan yang layak, sama dengan daerah lainnya di Mamuju.

"Kami sangat prihatin karena ini sangat miris kami kebingunan saat ada warga yang butuh ditangani oleh medis dengan serius," tuturnya. 

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul KKisah Pilu Warga Kalumpang Mamuju, Ditandu 8 Jam untuk Berobat, Sampai di Puskesmas Malah Ditolak

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan