Piknik ke Aceh, Pengusaha Ternama Asal Tasikmalaya dan Anaknya Meninggal Kena Corona
Diketahui, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat klaster keluarga pengusaha yang terpapar setelah rekreasi dari Aceh dan Pulau Sumatera.
Editor:
Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Keluarga pengusaha ternama asli daerah Tasikmalaya terpapar virus corona.
Akibatnya, sang kepala keluarga dan satu anaknya meninggal dunia dengan hasil swab positif Covid-19.
Diketahui, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat klaster keluarga pengusaha yang terpapar setelah rekreasi dari Aceh dan Pulau Sumatera.
Baca: Jalani Perawatan di RSPAD Akibat Terpapar Covid-19, Mantan Wamenlu Dino Patti Djalal Membaik
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, kejadian bermula saat rombongan berjumlah puluhan orang keluarga pengusaha tersebut rekreasi memakai bus ke Pulau Sumatera sampai Aceh selama hampir sebulan.
Setibanya kembali di Kota Tasikmalaya, kepala keluarga mengeluhkan sakit dengan ciri-ciri Covid-19.
Ia kemudian dites swab sampai akhirnya meninggal dunia di ruang isolasi RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya.
"Menyusul kejadian itu anaknya sama dites swab dan terkonfirmasi Covid-19. Sempat dirawat sama di ruang isolasi Covid-19 RSUD Soekardjo sampai akhirnya tak lama meninggal dunia lagi," jelas Uus kepada wartawan lewat telepon, Senin (21/9/2020).
Baca: IHT Terpukul Covid-19, Pemerintah Diminta Lindungi Produk Sagaret Kretek Tangan
Menindaklanjuti dua orang di keluarga pengusaha itu meninggal dunia akibat Covid-19, pemerintah pun melakukan tes swab kepada seluruh peserta rekreasi ke Aceh.
Dari semua anggota keluarga yang ikut rombongan tersebut diketahui terkonfirmasi positif Covid-19 hasil swab.
"Kedua orang anaknya lagi terkonfirmasi positif dan salah satunya langsung dirawat di ruang isolasi khusus Covid-19 RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya, sedangkan satunya lagi dirawat di Jakarta," tambah Uus.
Selain itu, tiga orang sanak keluarga lainnya yang ikut rombongan terpaksa diisolasi di RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya karena mengeluhkan gejala corona sembari menunggu hasil tes swab keluar.
Pihaknya pun langsung menganjurkan rombongan keluarga lainnya yang ikut rekreasi untuk tak kontak erat dengan orang lain sambil menunggu tracing dan hasil swab.
"Jadi jumlah hasil tracing seluruhnya dari klaster keluarga sepulang dari Sumatera dan Aceh ini berjumlah 30 orang. Jumlah itu termasuk para tetangga keluarga itu yang berlokasi di perum tengah perkotaan padat penduduk," kata dia.
Baca: Pengusaha Harus Putar Otak demi Bisnisnya Tetap Bertahan di Masa Pandemi Covid-19
Karantina perumahan
Sampai sekarang, lanjut Uus, Dinas Kesehatan beserta Gugus Tugas Covid-19 Kota Tasikmalaya masih melakukan tracing dan tes massal swab di perumahan klaster keluarga tersebut.