Sakit Hati Diejek karena Jadi Buruh Sawit, Pria Ini Membabi Buta Bacok Teman hingga Tewas
JM adalah warga Desa Kuala Selat, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau.
Editor:
Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria berinisial JM (31) sakit hati setelah temannya mengejek dirinya yang bekerja sebagai buruh di kebun sawit.
JM pun membabi buta membacok RA (22) dengan parang panjang hingga tewas.
JM adalah warga Desa Kuala Selat, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau.
Paur Humas Polres Inhil Iptu Warno Akman saat dikonfirmasi mengatakan, peristiwa pembunuhan itu terjadi di Desa Rotan Semelur, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Inhil, Jumat (18/9/2020) sekitar pukul 23.30 WIB.
Baca: Fakta Mahasiswi Diperkosa Ramai-ramai oleh 7 Orang Temannya, Sempat Mabuk Lalu Dibawa ke Hotel
"Pelaku sudah ditangkap Sabtu (19/9/2020) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, atau dua jam setelah pelaku JM membunuh korban RA," ungkap Warno kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApps, Senin (21/9/2020).
Pelaku, sambung dia, ditangkap oleh Polsek Pelangiran yang dibantu anggota TNI Koramil 10/Pelangiran dan anggota Polres Inhil yang sedang pengamanan di sebuah perusahaan sawit.
Dari tangan pelaku, petugas menyita barang bukti sebilah parang panjang yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban.
Warno mengungkapkan, motif pembunuhan ini karena pelaku sakit hati diejek dan dihina oleh korban.
"Pengakuan pelaku sakit hati karena diejek dan dihina sebagai petani yang bekerja di kebun sawit. Waktu itu korban bilang begini, kalau saya sudah kaya, saya tak mau lagi kerja di kebun sawit, dengan nada mengejek dan menghina pelaku. Karena itu, pelaku membacok korban dengan parang panjang berulang kali hingga tewas," ungkap Warno.
Baca: Pembunuh Sadis Gangguan Jiwa Berkeliaran, Sempat Membabi Buta Bacok Warga hingga Tewas
Kronologi kejadian
Lebih lanjut, Warno menjelaskan, JM mulanya sedang berada di Pelabuhan Buruh di Desa Rotan Semelur, Kecamatan Pelangiran, hendak menuju rumah temannya bernama Dara.
Dalam perjalanan, JM bertemu dengan RA. Entah apah yang ada di pikiran RA hingga tiba-tiba mengejek JM sebagai pekerja di kebun sawit.
Mendengar ejekan dari pria pekerja buruh itu, pelaku langsung pergi dengan rasa sakit hati.
"Pelaku saat itu melanjutkan perjalanan ke rumah temannya untuk melihat dan membantu acara pernikahan," kata Warno.
Tak lama setelah itu, sambung dia, tiba-tiba pelaku melihat korban juga berasa di rumah Dara yang sedang duduk bersama saksi bernama Masuri.