Nenek Cukri Ditemukan di Dasar Jurang Setelah 10 Hari Hilang, Bagaimana Dia Bertahan Tanpa Makan?
Warga heran, bagaimana wanita yang sudah renta bertahan selama 10 hari di dasar jurang tanpa makanan dan minuman.
TRIBUNNEWS.COM, KLUNGKUNG - Seorang perempuan lanjut usia (lansia) asal Banjar Salak, Desa Batumadeg, Nusa Penida, Cukri (70) yang sempat hilang 10 hari lalu, ditemukan di dasar jurang Temeling dalam kondisi selamat.
Selama 10 hari berada di dasar jurang, tidak ada yang mengetahui secara pasti bagaimana Cukri yang sudah berusia renta, bisa bertahan tanpa makanan dan minuman di dasar jurang sedalam 150 meter itu.
Cukri saat diselamatkan dalam keadaan baik-baik saja. Tidak ditemukan luka dan cedera berarti di tubuhnya.
Bahkan lansia itu masih bisa berbicara saat diselamatkan dan sempat melambaikan tangannya kepada warga yang menyelamatkannya.
Warga pun heran, bagaimana dadong Cukri bisa berada di dasar jurang sedalam itu.
"Bekas jatuh tidak ada sama sekali. Jalan ke dasar jurang itu juga tidak ada. Secara logika, aneh nenek Cukri bisa berada di dasar jurang sedalam itu. Orang sehat saja kalau mau ke dasar jurang itu sangat sulit, kalau lansia mustahil sepertinya bisa jalan ke dasar jurang itu," terang Perbekel terpilih Desa Batumadeg I Made Mustika, Kamis (1/10/2020).

Warga heran, bagaimana wanita yang sudah renta bertahan selama 10 hari di dasar jurang tanpa makanan dan minuman.
Apalagi di dasar jurang sama sekali tidak ditemukan bekas makanan atau minuman.
Sementara dadong Cukri cukup sulit dimintai keterangan mengapa dia bisa berada di dasar jurang, karena sudah linglung.
"Jarak rumah Cukri dan jurang tempatnya ditemukan sekitar 4 kilometer. Tidak ada ditemukan sisa makanan atau minuman di dasar jurang, hanya ditemukan dedaunan kering sebagai alas tidur dadong Cukri. Walau bagaimana, yang penting warga kami itu bisa ditemukan dengan selamat," ungkapnya.
Baca: Jefri Wijaya Dianiaya sebelum Tewas & Dibuang ke Jurang, Para Pelaku Panik Sepakat Buang HP Mereka
Dadong Cukri diinformasikan keluarganya hilang, Senin (21/9/2020) sore.
Selama beberapa hari, krama Banjar Salak, Desa Batumadeg mencari keberadaanya ke seluruh wilayah namun tidak menemukannya.
Bahkan upaya pencarian juga telah dilakukan secara niskala dengan nunas baos, dan membawa gamelan.
" alau kepercayaan orang Bali kan, kalau hilang harus dicari sambil menyuarakan gamelan karena bisa saja disembunyikan makhluk astral. Tapi tidak kunjung ketemu. Kami nunas baos (minta petunjuk secara niskala) juga, tidak ada petunjuk hingga keluarga pasrah dan sempat menghentikan pencarian karena hari ini piodalan di Pura Hyang Pancuhan Temeling. Rencananya pencarian dilanjutkan kembali selesai piodalan," ujar Made Mustika saat dikonfirmasi, Kamis (1/10/2020) sore.
Baca: Kasus Pembunuhan Pengusaha Medan Terungkap, Korban Dianiaya Sebelum Mayatnya Dibuang ke Jurang
Lalu Kamis pagi (1/10/2020) sekira pukul 09.30 Wita, masyarakat Batumadeg hendak melakukan persembahyangan di Pura Hyang Pancuhan Temeling, dengan menggunakan protokol kesehatan.