Sabtu, 15 November 2025

UU Cipta Kerja

Diamankan saat Mau Demo ke Istana Negara, 24 Pelajar SMP Tangerang Bawa Batu dan Bendera Palestina

Terhitung hari ini ada 24 pelajar di bawah umur yang terjaring mengikuti demo penolakan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja dari Kota Tangerang

Editor: Sanusi
tribun jakarta
24 pelajar SMP di Kota Tangerang yang terjaring ikut demo ke Jakarta membawa batu, botol, dan bendera Palestina, Selasa (20/10/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Polres Metro Tangerang Kota kembali mengamankan puluhan pelajar di bawah umur.

Terhitung hari ini ada 24 pelajar di bawah umur yang terjaring mengikuti demo penolakan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja dari Kota Tangerang ke Istana Negara.

Kabag Ops Polres Metro Tangerang Kota, AKBP Ruslan mengatakan, saat ini pihaknya hanya fokus pada pengawalan demonstran.

Kemudian pengamanan pelajar yang hendak ikut unjuk rasa serta sejumlah titik yang berpotensi rusuh.

Dijadwalkan upaya tersebut sampai 28 Oktober 2020 mendatang.

Baca juga: Johny G Plate Didesak Diberhentikan Karena Ucapan Ini, Fadli Zon: Saya Kira Beliau Salah Bicara

"Itu perintah atasan memang. Kita akan pelajar yang mau ikut demo karena melihat kejadian kemarin kericuhan dimulai dari pelajar," ujar Ruslan, Selasa (20/10/2020).

Namun demikian, kata dia, antusias pelajar yang hendak ikut unjuk rasa sudah mulai menurun.

Hal tersebut terlihat dari jumlah pelajar yang saat ini telah diamankan sebanyak 24 orang.

"Mereka diamankan di Neglasari dan Tanah Tinggi. Pas diamakan mereka sembunyi di atas truk," kata Ruslan.

Baca juga: Akhir Kisah Hidup Bocah Pemberani Bela Ibu Korban Rudapaksa, Pilih Kado Mainan daripada Ponsel

Saat diamankan, ada satu pelajar terbukti membawa barang-barang yang diduga akan mereka gunakan untuk menyerang.

Barang tersebut antara lain batu, botol dan bendera Palestina.

"Bawa batu juga di dalam tasnya. Ada satu tas isinya batu semua, bawa botol, ada yang bawa bendera Palestina," ungkap Ruslan.

"Tapi Disuruh baca Pancasila gak bisa. Itu yang diamankan masih SMP dan ada yang SMA," jelasnya lagi.

Kendati begitu, pelajar yang diamankan tersebut hanya di data saja kemudian, dikembalikan ke orang tuanya masing-masing.

Sumber: TribunJakarta
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved