Mengelandang di Banjarnegara, Deden Akhirnya Bisa Bertemu Keluarganya di Bandung Setelah 18 Tahun
Setelah sekitar 7 hari mendapatkan perawatan intensif, komunikasi Deden mulai terbangun dengan baik.
Editor:
Sanusi
Ia melaporkan di wilayahnya ada gelandangan yang perlu penanganan medis khususnya psikiater.
"Kades menghubungi kami, dalam hitungan menit kita bergerak melakukan penjemputan, bersama pihak desa,"katanya, Selasa (20/10)
Saat ditemukan, ia sulit diajak komunikasi.
Jika ditanya, ia hanya menjawab dengan anggukan.
Tetapi pria itu tak melawan.
Ia menurut dibawa ke bangsal jiwa.
Di sana, ia mendapatkan penanganan intensif. Saat ditemukan, tubuhnya kotor.
Rambutnya menggimbal karena tak pernah keramas.
Maklum hidup di jalanan membuatnya tak terawat.
Petugas lalu membersihkannya. Ia diberi pakaian baru.
Baju kumalnya dibuang. Rambutnya dicukur hingga kepalanya kembali ringan.
Dengan penampilan baru yang bersih, pria itu terlihat lebih segar.
"Ia diberikan makanan sebagaimana mestinya," kata Tegar yang juga dokter di RS Islam Banjarnegara, Selasa (20/10)
Karena tak bisa diajak bicara, pria itu tak terungkap identitasnya.
Hingga Kades Bawang Galih Purwandaru memberinya nama Agustus, karena ditemukan di bulan Agustus.