Sabtu, 16 Agustus 2025

Erupsi Gunung Merapi

Warga Dusun Gowok Sabrang Beraktivitas Normal Meski Sering Mendengar Suara Gemuruh Gunung Merapi

Warga Dusun Gowok Sabrang tetap beraktivitas normal meski seringkali mendengar suara gemuruh yang berasal dari puncak Gunung Merapi.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Jogja/Setya Krisna Sumargo
Foto puncak barat Gunung Merapi dari PGM Babadan, Dusun Babadan, Desa Krinjing, Kabupaten Magelang, Jateng, Kamis, 29 Oktober 2020. 

Desa bersaudara juga telah dihubungi. Desa penyangga dari Dusun Gowok Sabrang adalah Desa Tirtosari di Kecamatan Sawangan.

"Alhamdulillah kita sudah ada. Mou perjanjian sister village dengan Tirtosari. Insya Allah kami bukan ngungsi, tapi tilik sedulur di Tirtosari. Untuk persiapan segala sesuatunya, kami telah membuat satgas dusun terdiri dari berbagai sektor. Yang Insya Allah besok apabila terjadi apa-apa kita Insya Allah sudah siap," ujarnya.

"Gowok Sabrang telah komitmen taat pada BPBD. Apabila BPBD itu menyatakan kita harus ngungsi, kami akan siap ngungsi. Warga juga selalu siaga terhadap segala sesuatunya," tambahnya.

Berdasarkan pantauan Kamis (12/11/2020), warga tetap beraktivitas secara normal.

Mereka berangkat ke ladang dan menggarap kebunnya. Jumlah warga Dusun Gowok Sabrang sebanyak 213 KK atau 574 jiwa. Warga ini sebagian besar berprofesi sebagai petani.

Guguran Berada di Sisi Barat

Intensitas kegempaan serta guguran yang terjadi di Gunung Merapi semakin meningkat sejak ditetapkannya status siaga (level III) pada 5 November 2020,.

Rabu (11/11/2020) misalnya, terdengar 9 kali suara guguran dan teramati 1 kali guguran dengan jarak luncur kurang lebih 700 meter ke arah Kali Senowo.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida mengatakan guguran yang beberapa hari terakhir ini sering terjadi berada di sisi barat dan barat laut.

Baca juga: Aktivitas Merapi Meningkat, Lebih dari 1.000 Warga Kelompok Rentan Dievakuasi di 4 Kabupaten

"Guguran saat ini ada di sisi barat, barat laut. Morfologi kawah juga ada perubahan di sana," ujar Hanik dalam konferensi pers, Rabu (11/11/2020).

Namun, terkait potensi arah erupsi ke depan, Hanik menerangkan potensi erupsi bisa saja ke arah bukaan kawah tersebut atau ke arah lainnya.

Faktor lainnya yang harus diamati adalah pusat munculnya kubah lava kelak.

"Tapi kita melihat nanti pusat munculnya kubah lava ada di mana. Masih kita tunggu. Potensi (erupsi) ke sana masih ada karena perubahan morfologi ada di sana."

"Tapi ini tidak mutlak. Karena dulu erupsi 2006 arah kubah lava ke sana, tetapi beloknya runtuhan piroklastik ke selatan," tutur Hanik.

Hanik menjelaskan dinding kawah yang beberapa hari terakhir mengalami guguran merupakan material lama sisa-sisa kubah lava yang terbentuk dari erupsi tahun 1888, 1954, dan 1948.

Lava Pijar Gunung Merapi
Lava pijar meluncur dari kubah lava baru di puncak Gunung Merapi, merayapi dinding kubah ke arah hulu Kali Gendol di sisi tenggara puncak gunung, terpantau dari Dusun Balerante, Kemalang, Klaten, Minggu (13/1/2019) malam. Rangkaian luncuran berlangsung hingga Senin (14/1/2019) pagi. Jarak luncuran tergolong pendek dan tidak membahayakan warga di sisi elatan dan tenggara.
Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan