Sabtu, 16 Agustus 2025

Erupsi Gunung Merapi

Warga Dusun Gowok Sabrang Beraktivitas Normal Meski Sering Mendengar Suara Gemuruh Gunung Merapi

Warga Dusun Gowok Sabrang tetap beraktivitas normal meski seringkali mendengar suara gemuruh yang berasal dari puncak Gunung Merapi.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Jogja/Setya Krisna Sumargo
Foto puncak barat Gunung Merapi dari PGM Babadan, Dusun Babadan, Desa Krinjing, Kabupaten Magelang, Jateng, Kamis, 29 Oktober 2020. 

Ditanya tentang penyebab terjadinya guguran itu, Hanik menjelaskan ada dua faktor.

Yakni faktor internal dan eksternal.

Terlebih, lava 48 (kubah lava sisa erupsi 1948) semisal sudah mengalami atrasi atau lapuk.

"Runtuhnya dinding kawah itu ada faktor internal dan eksternal."

"Lava 48 sudah teratrasi atau lapuk sehingga mudah mengalami perubahan morfologi itu tadi," ungkapnya.

Magma Merapi

Terkait posisi magma saat ini, Hanik menambahkan, posisi magma dapat dilihat dari hiposenter atau pusat terjadinya kegempaan Gunung Merapi.

Baca juga: Pantau Lokasi Rawan Bencana Gunung Merapi Secara Real Time dengan Cara Ini

"Posisi magma saat ini kalau dilihat dari hiposenternya sudah sangat di permukaan."

"Dilihat dari pusat terjadinya kegempaan atau hiposenter."

"Namun sampai saat ini kubah lava belum sampai di permukaan," ucapnya.

Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG, Agus Budi Santoso mengungkapkan posisi tekanan magma saat ini terpusat di atas 1,5 km dari puncak Gunung Merapi.

Hal itu teramati dari gempa vulkanik dangkal Gunung Merapi yang terjadi pada Rabu (11/11/2020).

"Tekanannya sekarang terpusat di atas 1,5 km dari puncak. Ini dari gempa vulkanik dangkal yang terjadi barusan," tuturnya.  (Tribunjogja.com/Uti/Rfk)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Posisi Tekanan Magma Terpusat 1,5 Km dari Puncak Gunung Merapi

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan