Penanganan Covid
Gubernur Jateng Cari 10 Kiai Untuk Jadi 'Sukarelawan' yang Pertama Divaksin Covid-19, Apa Maksudnya?
Ia mencari sebanyak 10 orang tokoh agama tersebut untuk menjadi 'sukarelawan' pertama yang menerima vaksin Covid-19.
Editor:
Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sedang mencari-cari kiai di Jateng.
Ia mencari sebanyak 10 orang tokoh agama tersebut untuk menjadi 'sukarelawan' pertama yang menerima vaksin Covid-19.
Hal itu dilakukan menyusul datangnya sebanyak 62.560 dosis vaksin Sinovac yang akan didistribusikan di Jawa Tengah.
Vaksin tersebut telah sampai di gudang penyimpanan di Ngaliyan Kota Semarang pada Senin (4/1/2021) dini hari.
Baca juga: Update Kasus Covid-19 Global: Per 4 Januari 2021 Total Kasus Positif Lebih dari 85,5 Juta
Meskipun vaksin tahap pertama ini akan diberikan kepada tenaga kesehatan, namun Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membuka peluang para warga pondok pesantren terutama para kiai dan nyai bisa masuk dalam prioritas.
"Bisa saja (kiai masuk prioritas).
Seumpamanya di-list ada tenaga medis lalu pewakilan tokoh masyarakat, tokoh agama, termasuk kiai, itu sangat menyenangkan dan bagus," kata Ganjar seusai menghadiri diskusi dengan Rabithoh Ma’ahidil Ilaiyyah (RMI) Nahdlatul Ulama Jateng dan Fraksi PKB DPRD Jateng, Senin.
Menurutnya, harus ada teladan atau tokoh yang bisa mengawali untuk divaksin agar bisa memberikan contoh kepada masyarakat.
Meskipun demikian, harus diperhatikan syarat penerima vaksin.
Yakni dari sisi kesehatan atau usia penerima.
"Kalau di Jateng ada perwakilan (penerima vaksin) 10 kiai kerso (mau), menurut saya itu hebat banget.

Saya senang banget jika kiai nomor satu. Itu mungkin terjadi hanya di Jateng," ujarnya.
Ia menambahkan, rencananya pendistribusian vaksin akan dilakukan serentak seluruh Indonesia bebarengan dengan daerah lain.
Baca juga: Kasus Aktif Melonjak, RS Diminta Tingkatkan Kapasitas Tempat Tidur Perawatan Covid hingga 30 Persen
Saat ini, pihaknya masih menyusun daftar penerima vaksin pada gelombang pertama ini.
Ganjar mengatakan secara keseluruhan mengusulkan pengadaan vaksin sebanyak 600 ribu.