Fakta Tangan Perawat Putus di Aceh, Akibat Mata Mesin Potong Rumput Lepas dan Dikira Laka Tunggal
Polisi berhasil mengungkap penyebab tangan Anna Mutia ibu satu anak itu putus hingga meninggal dunia setelah melakukan olah TKP dan memeriksa saksi
Editor:
Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Faisal Zamzami
TRIBUNNEWS.COM, ACEH – Misteri penyebab putusnya tangan kanan Anna Mutia (28) perawat Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP) Aceh Barat Daya (Abdya) yang merenggut nyawa korban akhirnya terungkap.
Polisi berhasil mengungkap penyebab tangan Anna Mutia ibu satu anak itu putus hingga meninggal dunia setelah melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi.
Berikut fakta lengkapnya :
1. Putus akibat benda tajam mesin potong rumput
Berdasarkan hasil penyidikan, polisi menyimpulkan tangan korban putus akibat kena benda tajam mata mesin potong rumput yang digunakan oleh seorang petani.
Setelah melakukan pengembangan, polisi berhasil menangkap seorang petani berinisial AB (65).
Polres Aceh Barat Daya resmi menetapkan AB sebagai tersangka dalam kasus meninggalnya Anna Mutia.
Baca juga: Kisah Penemuan Butiran Emas di Sungai Alas Aceh Tenggara, Nambang Sehari Bisa Dapat Rp 1 Juta
AB ternyata sempat memberi pertolongan kepada korban setelah mengetahui tangan korban putus.
Saat itu, AB melihat di tangan kanan korban tersangkut serpihan mata pisau mesin potong rumput miliknya yang copot dan terbang.
2. Pelaku buang serpihan mata pisau
Kasat Reskrim Polres Abdya, AKP Erjan Dasmi STP didamping Kabag Ops dan Kapolsek Susoh, Iptu Barmawi, saat menggelar pers rilis, Selasa (5/1/2021) di halaman Mapolres setempat mengatakan, karena ketakutan, AB bergegas mencabut serpihan mata pisau yang nyangkut di lengan korban.
Kemudian, AB membuang serpihan mata pisau tersebut ke bekas lahan kebun jagung yang tak jauh dari lokasi kejadian.
Bahkan pelaku yang terus dihantui ketakutan usai kejadian itu juga menanam mesin potong rumput miliknya di kebun sawit di belakang rumahnya untuk menghilangkan jejak.
Kini AB telah ditahan polisi untuk menjalani proses hukum meski perbuatannya tida ada unsur kesengajaan.
AB dinilai bertanggung jawab atas meninggalnya ibu satu anak tersebut.
Sebab, mata mesin potong rumput miliknya copot hingga terbang dan mengenai lengan kanan korban hingga putus, Senin (28/12/2020) pagi.
3. Sempat dikira laka tunggal
AKP Erjan menjelaksan kronologi yang menimpa Anna yang ditemukan tidak sadarkan diri di jalan Dusun Ingin Jaya, Gampong Ujong Padang, Kecamatan Susoh, Senin (28/12/2020) pagi.
Atas peristiwa itu, perawat yang bertugas di ruang paru itu, tak hanya kehilangan tangan kanannya, namun juga harus kehilangan nyawa.
Awalnya, kata Erjan, pihaknya menduga musibah yang menimpa Anna merupakan laka tunggal.
Baca juga: PROFIL Chacha Sherly, Eks Trio Macan yang Meninggal Dunia, Terlibat Laka Lantas hingga Terluka Parah
Namun setelah mendapat laporan, pihaknya melakukan penyelidikan.
“Ada yang mengatakan begal, perampokan dan begal, atau dendam itu tidak benar, yang benar adalah beliau terkena pisau mesin pemotong rumput," tegas AKP Erjan.
"Pelaku sudah ditangkap. Intinya, kita sudah mengungkap motif yang selama ini masih tanda tanya” sebut Erjan.
4. Kecelakaan kerja
Menurutnya, apa yang menimpa Anna itu adalah kecelakaan kerja dan tidak ada unsur kesengajaan.
"Ini murni kecelakaan kerja, tidak ada unsur kesengajaan," tegasnya.
Karena, katanya, saat kejadian AB sedang bekerja membersihkan rumput di kebunnya dengan cara memotong menggunakan mesin pemotong rumput.
Tiba-tiba sebagian pisau mesin pemotong rumput lepas hingga terbang dan mengenai tangan kanan Anna yang kebetulan sedang melintas di kawasan tersebut.
Tak lama kemudian, tiba-tiba AB mendengar suara jeritan Anna yang meminta tolong diikuti suara sepeda motor yang jatuh.
Baca juga: BMKG Peringatan Dini Cuaca Hari Ini, Rabu 6 Januari 2021: Hujan Lebat Disertai Angin di 25 Wilayah
Mendengar suara tersebut, AB pun ke luar dari kebun menghampiri korban yang sudah tergeletak di atas aspal.
Saat tiba ke lokasi itu, AB melihat di tangan kanan korban, ada serpihan mata pisau pemotong rumput miliknya yang copot.
5. Buang mata pisau
Karena ketakutan, AB pun segera mencabut dan membuang mata pisau tersebut, tanpa dilihat oleh teman Anna yang awalnya sudah melaju ke depan dan kembali ke lokasi sesuai mendengar jeritan Anna.
"Karena ketakutan, pelaku berusaha mencabut pisau yang nyangkut di lengan korban," terangnya.
Melihat kondisi tangan korban terputus, sebut Erjan, sehingga AB membuang serpihan pisau tersebut ke bekas lahan kebun jagung yang tak jauh dari lokasi kejadian.
"Jaraknya hanya berkisar 8 meter, dari lintasan jalan aspal," ungkapnya.
Erjan menambahkan, alasan AB membuang serpihan besi pemotong rumput itu, karena merasa ketakutan.
"Bahkan, karena merasa ketakutan, beliau juga menanam mesin pemotong rumput di kebun sawit di belakang rumahnya, sesuai menggantikan dengan mata pisau yang baru," pungkasnya.
6. Diancam 5 Tahun Penjara
Atas peristiwa itu, AB terancam lima tahun penjara atau dijerat Pasal 359 KUHPidana.
Sebelumnya diberitakan, Anna Mutia, ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri dengan di Jalan Desa Ujong Padang, Kecamatan Susoh, Senin (28/12/2020).
Ia ditemukan di badan jalan aspal lintasan jalan desa dari Desa Ujong Padang menuju Desa Ie Mameh, Kecamatan Kuala, dalam kondisi luka cukup mengenaskan.
Lengan sebelah kanan putus total sejak dari bawah pangkal bahu, dan darah segar membasahi permukaan aspal dekat tubuh korban tergeletak.

Potongan lengan kanan yang putus ditemukan terpisah dari tubuh korban berjarak sekitar 3 meter atau di dalam rumput di pinggir jalan di lokasi.
Ketika ditemukan, perawat tersebut memakai pakaian seragam perawat dan memakai jilbab warna biru tua dan helm pengaman tergeletak dekat kepala.
Barang-barang milik korban masih ada di lokasi, seperti sepeda motor (sepmor) merek Lexy dan tas kecil masih ada lokasi.
Korban segera dievakuasi dari lokasi kejadian ke Ruang IGD RSUTP Abdya, berjarak sekitar 1,5 km dari lokasi kejadian.
Korban Meninggal dunia
Setelah sempat ditangani di Ruang IGD RSUTP Abdya dan mendapat transfusi darah, Korban Anna Mutia kemudian dirujuk ke RSUZA Banda Aceh, sekitar pukul 11.30 WIB.
Korban dirujuk dalam keadaan lemah lantaran terlalu banyak mengeluarkan darah.
“Korban dirujuk ke Banda Aceh, sekitar pukul 11.30 WIB, tadi,” kata Direktur RSUTP Abdya, dr Ismail Muhammad SpB dihubungi Serambinews.com.
Potongan lengan sebelah kanan korban juga dibawa lengan Anna sempat disambung.
Namun belakangan dilepas kembali karena infeksi.
Namun tak lama dirawat di RSUZA Banda Aceh, Anna dipanggil yang maha kuasa.
Korban meninggal Selasa (5/1/2021) pagi sekitar pukul 07.15 WIB.
Fajri, suami korban yang dikorfirmasi tentang kabar duka itu, membenarkan bahwa sang istri telah meninggal dunia.
"Iya benar," ujar Fajri, suami Anna Mutia kepada Serambinews.com, Selasa (5/1/2021).
Menurut Fajri, sang istri menghembuskan nafas terakhir, Selasa (05/01/2021) sekira Pukul 7:15 WIB.
"Sekitar pukul 7 lewat atau sekira Pukul 7:15 WIB gitu," sebutnya.
Sejak masuk ke ruang ICU RSUZA Banda Aceh, kata Fajri, Anna Mutia belum sadarkan diri, sehingga pihaknya belum mendapatkan informasi apa-apa tentang apa penyebab tangan kanan istrinya tersebut bisa putus.
Sebelum menghadap kepada ilahi, tangan Anna yang sempat disambung oleh tim dokter RSUZA, harus dicopot kembali.
Tangannya dicopot kembali setelah dinyatakan tidak berfungsi, karena aliran darahnya tidak mengalir dengan baik. (Serambinews.com/Faisal Zamzami/ Rahmat Saputra)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Tangan Perawat Anna Mutia Putus, Pelaku Dihantui Ketakukan Tanam Mesin Potong Rumput di Kebun Sawit