Selasa, 19 Agustus 2025

Detik-detik Kapolres Sumedang Nyaris Tertimbun Longsor, Berdiri di Samping Danramil yang Tewas

Kapolres Sumedang nyaris menjadi korban longsor di Sumedang. Danramil yang tewas ternyata sempat berdiri di sampingnya.

Editor: Miftah
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Petugas berusaha mencari korban tertimbun tanah longsor di Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Minggu (10/1/2021). Longsor yang terjadi dua kali pada Sabtu, 9 Januari 2021 itu, mengakibatkan 18 jiwa luka dan 13 jiwa menggal dunia. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

TRIBUNNEWS.COM- Kapolres Sumedang nyaris menjadi korban longsor di Sumedang.

Danramil yang tewas ternyata sempat berdiri di sampingnya.

Kapolres Sumedang bahkan memecahkan kaca jendela masjid.

Kapolres Sumedang, AKBP Eko Prasetyo Robbyanto, mengetahui betul dahsyatnya longsor susulan yang terjadi di Perum Pondok Daud, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sabtu (9/1/2021) malam.

Pasalnya, saat kejadian itu Eko sedang berada di sana untuk melakukan evakuasi korban longsor yang pertama setelah turun hujan deras.

Namun, saat berjibaku dengan material longsor, tiba-tiba longsor susulan pun terjadi.

Longsor susulan, ujarnya, langsung menimbun sejumlah warga, termasuk tiga petugas yakni Komandan Rayon Militer 1014/Cimanggung, Kapt Inf Setio Pribadi; Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumedang, Yedi; dan Kepala Seksi Trantib Kecamatan Cimanggung, Suhanda.

Ketiganya meninggal dunia.

Baca juga: Operasi SAR Hari Keempat Longsor Sumedang Dibagi 3 Sektor

Baca juga: Dua Jasad Ditemukan Tadi Malam, Korban Meninggal akibat Longsor di Sumedang Menjadi 15 Orang

Eko juga nyaris menjadi korban.

Beruntung saat itu dia berhasil menyelamatkan diri, meskipun kondisi di lokasi sudah mulai gelap.

"Saya mendapat laporan dari Kapolsek ada longsor, terus saya coba cek ke TKP. Saat itu cuaca hujan deras, saya sampai ke sana setelah magrib dan kondisinya gelap," ujarnya saat ditemui di posko banjir di Jatinangor, Minggu (10/1/2020).

Meski kondisi sudah tidak memungkinkan, Eko tetap berupaya melakukan pengecekan.

Hasilnya, ada 18 rumah yang tertimbun longsor dan dari jumlah tersebut ada dua rumah yang ditempati dua keluarga masing-masing 4 orang, sehingga ada 8 orang yang diduga tertimbun.

"Dari jarak 100 meter dari longsor pertama kami melakukan pematangan data untuk melakukan evakuasi esok hari di masjid bersama relawan, Basarnas, Tagana," kata Eko.

Saat melakukan pematangan data, Eko mendengar suara gemuruh dan ternyata itu merupakan longsor susulan yang datang dari arah berbeda atau dari arah samping longsor pertama.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan